Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/03/18 |
|
Rabu, 18 Maret 2009
|
|
Judul: Iman yang sehat Melihat daun-daun sebuah pohon ara, Yesus berharap menemukan buahnya. Memang saat itu belum musim panen buah ara, tetapi seharusnya sudah ada bakal buah. Bila tidak ada bakal buah berarti pohon itu memang tidak akan berbuah. Lalu apa gunanya? Maka Yesus menjadikan pohon itu sebagai media untuk mengajar murid-murid-Nya. Pohon itu merupakan gambaran tentang ketidakpercayaan orang Israel. Tuhan memang terus mencari buah iman dalam hidup orang Israel saat itu (band. Yer. 8:13; Hos. 9:10; Mi. 7:1). Secara tampak luar, kerohanian orang Israel memang mengesankan. Namun seperti rimbunnya daun pada sebuah pohon buah, kelihatan indah tapi bukan itu yang diharapkan. Tidak ada buah iman yang tampak. Ini munafik namanya. Tidak adanya buah iman diperlihatkan oleh para pemimpin agama Yahudi yang bertugas mengelola Bait Allah. Mereka tidak mengawasi penggunaan Bait Allah dengan benar, bahkan ikut terlibat dalam penyalahgunaannya. Akibatnya kekhusukan ibadah berganti dengan riuh aktivitas pasar, yang penuh kecurangan karena didorong oleh keinginan mencari keuntungan. Padahal Bait Allah adalah rumah doa dan bukan sarang penyamun. Itulah sebabnya Yesus kemudian menyucikan Bait Allah. Iman yang hidup dan bertumbuh adalah iman yang berbuah. Buah ditunjukkan bukan melalui banyaknya keterlibatan kita dalam aktivitas kerohanian atau pelayanan. Buah yang menunjukkan pertumbuhan iman yang sehat terlihat melalui tindakan atau perilaku kita. Yaitu ketika kita mendahulukan Allah dan bukan kepentingan diri, ketika kita mendahulukan ibadah dan bukan keuntungan sendiri. Marilah kita periksa iman kita, sehatkah? Bertumbuhkah?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |