Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/03/18 |
|
Kamis, 18 Maret 2021 (Minggu Pra-Paskah 4)
|
|
Dapatkah kita mengasihi sesama jika kita tidak pernah merasakan dan menerima kasih Allah? Untuk berbuat baik mungkin kita bisa melakukannya, orang lain pun juga bisa, tetapi kebaikan yang tidak didasarkan pada kasih Allah hanyalah kebaikan semu. Setelah Yesus berbicara tentang pengkhianatan, dan setelah Yudas dikuasai sepenuhnya oleh Iblis, Yudas segera melangkahkan kakinya untuk melakukan rencana jahat yang sudah disepakatinya dengan Iblis. Ia lebih memilih untuk mengikuti yang jahat daripada mengikuti nasihat Yesus dan panggilan kasih karunia-Nya. Karena itu, ia kehilangan bagian penting dari pembicaraan Yesus selanjutnya, yaitu tentang saling mengasihi sebagai sesama murid Kristus. Yesus memandang rencana jahat Yudas untuk menyerahkan-Nya kepada para pemimpin agama Yahudi dan penyaliban yang akan dihadapi-Nya sebagai cara Allah Bapa untuk memuliakan-Nya serta jalan bagi-Nya untuk memuliakan Allah Bapa (31-32). Selain mengindikasikan keilahian-Nya, panggilan Yesus kepada para murid dengan sebutan "anak-anak-Ku" menunjukkan relasi yang erat dan dekat yang dibangun dan diprakarsai oleh Yesus. Karena Yesus yang memprakarsainya, relasi itu bersifat kekal. Yesus telah, sedang, dan akan terus mengasihi mereka. Karena itu, Dia memberikan perintah supaya mereka saling mengasihi dengan standar yang Yesus berikan. Dan, saling mengasihi itulah yang akan menjadi identitas mereka di tengah-tengah dunia, yaitu cara dunia mengenali mereka (34-35). Perintah ini berlaku untuk semua orang percaya di sepanjang masa, dalam kata lain kita dan semua orang yang berstatus sebagai anak-anak Allah. Kita yang telah ditebus dengan pengorbanan-Nya dan secara pribadi mengalami kasih Tuhan Yesus diberi kemampuan untuk mengasihi sesama dengan kasih dari surga. Kasih itu tidak hanya kita alami, namun kasih itu akan menjadi bukti bahwa kita adalah murid Tuhan Yesus. Sudahkah kita mengasihi sesama tanpa memandang bulu seperti Yesus mengasihi kita? [INK]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |