Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/03/19 |
|
Senin, 19 Maret 2018 (Minggu Pra-Paskah 5)
|
|
Markus menempatkan kisah pengurapan di Betania (14:3-9) berdampingan dengan kisah pengkhianatan Yudas (10-11). Ironis, Yesus diserahkan justru oleh murid-Nya sendiri. Bukankah seharusnya ia, yang telah bersama-sama Yesus dan melihat karya Allah, memiliki relasi yang intim dan menjadi pendukung setia Yesus? Yudas, yang tahu betul bahwa imam-imam kepala membenci Yesus, justru mengambil kesempatan itu dengan menjumpai para imam untuk menyerahkan gurunya (10). Tak bertepuk sebelah tangan, tawaran Yudas disambut gembira oleh para imam kepala. Dengan janji imbalan uang, Yudas memuluskan rencana jahat mereka untuk menangkap dan membunuh Yesus (11). Kisah "menjual Yesus" tidak hanya terjadi pada masa lalu. Pada masa kini tak sedikit orang Kristen, yang mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Juru Selamat, juga mengkhianati Yesus. Ada yang "menjual Yesus" demi jodoh, demi karier, pangkat atau jabatan, demi kelancaran usaha, dan masih banyak alasan lainnya. Seperti Yudas yang menganggap bahwa uang lebih berharga dari Yesus dan tega mengorbankan gurunya, Yudas-Yudas masa kini juga menghalalkan segala cara, mengorbankan iman dan orang lain untuk memperoleh keuntungan pribadi. Pengkhianatan Yudas mengajar kita untuk tidak sekadar menjadi pengikut Yesus, tetapi harus sungguh-sungguh bertumbuh dalam pengenalan akan Yesus. Sekalipun Yudas telah mengikuti dan melayani bersama Yesus, ia tidak mengenal Yesus dengan sungguh. Bisa jadi harapannya berbeda dengan kehendak Yesus. Menjadi pengikut Yesus tanpa mengenal Yesus dengan benar akan membuat kita gampang goyah dan tergoda tawaran dunia. Kecintaan Yudas terhadap uang dan harapannya yang berbeda dengan kehendak Yesus mengalahkan kecintaannya kepada gurunya dan membutakan hati nuraninya. Waspadalah! Cintai Yesus lebih dari segalanya karena Dia lebih berharga dari segalanya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? (Mat. 16:26). Ya, apakah gunanya? [JEK]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |