Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/03/19 |
|
Kamis, 19 Maret 2020 (Minggu Pra Paskah 3)
|
|
Beit Midrash adalah tempat orang-orang Yahudi untuk mendalami Torah. Tempat ini unik karena di dalamnya terdapat banyak buku sehingga mirip perpustakaan. Namun, kita jangan membayangkannya seperti perpustakaan sekarang yang dominan hening dan tenang. Beit Midrash malah dipenuhi oleh suara orang-orang yang berdebat. Selain penuh buku, tempat ini juga ramai dengan orang-orang, suara bising, dan keributan. Tradisi berdiskusi, berdebat dan bertanya jawab, sejatinya telah ada sejak lama dan menjiwai penulisan Alkitab. Penulis Lukas, misalnya, memaparkan permasalahan teks mengenai Mesias yang terlihat bertentangan. Bagaimana menjelaskan Daud yang memanggil Mesias dengan sebutan tuanku (Mzm. 101:1)? Padahal di bagian Alkitab yang lain, ia mengatakan bahwa Mesias adalah keturunan Daud (2Sam. 7:12-14). Lukas memakai isu ini untuk mempertanyakan pemahaman umum orang-orang pada masa itu mengenai Mesias. Kesulitan memahami teks dalam Alkitab justru menyadarkan para pendengar kala itu. Mereka yang menentang Yesus tersadar akan ketidaktahuan dan keterbatasannya dalam memahami Alkitab. Dengan demikian, para pendengar menjadi lebih terbuka dengan kebenaran. Kala memberitakan Injil, kita cenderung terfokus untuk menjelaskan dan menceritakan kisah Kristus. Kita tidak mencoba untuk mengenali kebudayaan, keyakinan, dan kecenderungan dari orang yang menerima Injil. Hal ini berbeda sekali dengan penulis Lukas yang mencoba memahami budaya masa itu. Akibatnya, pemberitaan Injil dilakukan dengan cara dan metode yang tepat. Maukah kita terbuka untuk belajar memahami orang-orang yang kita layani? Maukah kita lebih dahulu memikirkan metode yang tepat dalam memberitakan kabar baik kepada mereka? Memang, ini bukan hal yang mudah. Usaha ini akan menuntut komitmen, keterbukaan, konsistensi, dan kerja keras. Dengan demikian, diperlukan sikap yang bijaksana dalam memberitakan Injil. [JHN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |