Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/03/20 |
|
Kamis, 20 Maret 2014
|
|
Judul: Berdamai dengan sesama dan alam Segala unsur perayaan merupakan respons manusia yang sudah diperdamaikan dengan Tuhan. Oleh karena manusia sudah diperdamaikan dengan Tuhan maka manusia bisa berdamai dengan dirinya dan sesamanya, juga dengan alam tempat mereka hidup.Maka wujud perayaan akbar yang dimulai dengan segala keseriusan membereskan dosa dan kenajisan, diakhiri dengan sukacita tak terhingga karena Tuhan telah memberkati mereka melalui hasil alam yang permai. "... dan kamu harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, tujuh hari lamanya ..." (40). Liturgi dalam merayakan hari raya-hari raya ini telah ditetapkan, dan di dalam liturgi ini tersirat hubungan yang holistik antara Tuhan, manusia dan sesamanya, serta alam. Itulah liturgi yang sangat indah. Gereja merupakan agen Allah untuk mewujudkan perdamaian yang umat sudah terima di dalam Kristus, yang mewujud dalam tindakan-tindakan berdamai dengan sesama manusia dan dengan alam. Lalu apa yang harus kita lakukan? Jangan lupa terlibat dalam upaya untuk mendorong perbaikan-perbaikan relasi jemaat dengan sesama manusia. Jangan lupa juga untuk mengingatkan tanggung jawab untuk memperbaiki alam yang sudah dirusak oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |