Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/03/21 |
|
Rabu, 21 Maret 2018 (Minggu Pra-Paskah 5)
|
|
Bagi bangsa Israel, merayakan Paskah berarti merayakan kemerdekaan mereka sebagai suatu bangsa. Orang Yahudi biasa memperingatinya dengan cara menyembelih anak domba jantan, tidak bercela, dan berumur setahun. Dagingnya dimakan bersama roti tidak beragi dan sayur pahit. Memang bukan suatu yang lazim bagi kebanyakan bangsa. Makna dari makan Paskah ialah bahwa kemerdekaan Israel bukanlah direbut dengan perjuangan angkatan bersenjata. Allah yang turun tangan dalam mengupayakan kemerdekaan Israel. Bagian umat Israel hanyalah percaya kepada Allah. Ketika mereka menyiapkan semuanya itu, Allah membunuh mati semua anak sulung bangsa Mesir, sedangkan anak sulung bangsa Israel selamat karena darah domba yang dibubuhkan di tiang dan ambang atas pintu. Perjamuan Paskah biasanya dipimpin oleh kepala keluarga. Yesus bertindak sebagai kepala keluarga. Dia mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya, lalu memberikan kepada para murid-Nya. Biasanya pembagian roti berlangsung dengan hening. Namun, Ia memberi makna baru: "Inilah tubuh-Ku." Yesus juga memberikan makna baru pada cawan berisi anggur itu: "Inilah darah-Ku." Pada diri Yesus tergenapilah nubuat Yohanes Pembaptis (Yoh. 1:29). Roti yang melambangkan tubuh Kristus dan anggur dalam cawan yang melambangkan darah Kristus itu dibagikan kepada para murid-Nya. Dengan cara ini Yesus menjamin bahwa Ia akan selalu hadir di antara murid-murid-Nya. Secara jasmani roti dan anggur itu menyatu dalam diri para murid yang memakan dan meminumnya dan secara rohani Yesus Kristus menyertai para murid-Nya. Ini sungguh penting dan bermakna mengingat bahwa sebentar lagi para murid-Nya akan merasakan penderitaan dahsyat ketika menyaksikan Yesus disalibkan. Perjamuan Kudus mengingatkan orang percaya bahwa mereka milik Kristus. Mereka sudah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu, konsekuensi logisnya adalah memuliakan Allah dalam hidup kita sehari-hari! [YM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |