Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/03/21 |
|
Minggu, 21 Maret 2021 (Minggu Pra-Paskah 5)
|
|
Mengikuti sebuah komunitas pasti membutuhkan bukti. Misalnya, kartu keanggotaan, seragam, atau benda lainnya. Demikian juga dalam mengikut Yesus. Bukti yang Yesus inginkan bukan sekadar menjadi anggota gereja atau keaktifan melayani, bukan pula hanya dengan menerima baptisan atau perjamuan kudus. Bukti yang Yesus inginkan adalah hidup dalam kasih kepada-Nya. Bagi Yesus, bukti bahwa kita adalah pengikut-Nya adalah mengasihi-Nya. Dan, ketika kita mengasihi-Nya, kita akan mengikuti perintah-Nya (15). Perintah mengasihi ini penting karena para murid akan ditinggal pergi oleh Yesus. Namun, Yesus tidak akan meninggalkan mereka seperti yatim piatu, sebab di tengah-tengah mereka akan hadir Penolong yang akan menyertai mereka. Penolong itu disebut Roh Kebenaran (16-17). Yesus juga berjanji akan datang kembali (18). Justru di masa penantian inilah mereka membutuhkan hidup yang saling mengasihi. Dengan saling mengasihi, mereka akan merasakan kasih Bapa sehingga mampu menjadi saksi yang memperkenalkan Yesus. Pernyataan Yesus ini mengundang pertanyaan dari Yudas: mengapa Yesus hanya menyatakan diri kepada para murid? Jika Yesus menyatakan diri kepada dunia, pikir Yudas, hasilnya mungkin akan berbeda. Yudas lupa bahwa Yesus pernah mengatakan bahwa dunia tidak menerima Roh Kebenaran itu. Justru karena itu, para murid diperlengkapi dengan Penghibur, yaitu Roh Kudus, untuk bersaksi kepada dunia. Kesaksian para murid dalam hal saling mengasihi akan menjadi bukti bahwa Yesus dan Bapa mengasihi semua. Sejarah gereja menunjukkan bahwa salah satu kekuatan dan karakter kekristenan yang membuatnya tetap bertahan di tengah deraan adalah cinta kasih. Sayangnya, kini kita kerap menemukan bahwa cinta kasih hanya berakhir dalam rangkaian kata-kata indah, tetapi meredup dalam praktik kehidupan bergereja. Jika kita menyandang identitas sebagai pengikut Kristus, maka penandanya adalah kita hidup dalam cinta kasih seperti yang ditunjukkan Yesus. [ASP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |