Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/03/22 |
|
Kamis, 22 Maret 2007
|
|
Judul: Dampak menolak Kristus Yesus menubuatkan bahwa kehancuran Yerusalem akan didahului dengan pengepungan kota itu oleh tentara (20). Kota itu akan dikuasai oleh bangsa yang tidak mengenal Allah (24). Tentu saja itu akan membuat penduduk Yerusalem berusaha melarikan diri untuk mengungsi dan menyelamatkan diri mereka (21). Tidak aman lagi bila tetap berdiam dalam kota yang sedang menuju keruntuhan. Masa itu akan menjadi masa yang menegangkan dan penuh dengan kesukaran, terutama bagi orang-orang yang lemah seperti ibu-ibu yang sedang hamil atau sedang menyusukan bayi (23). Kematian dan penjara akan dialami sebagian penduduk Yerusalem (24). Sungguh menakutkan penghakiman Tuhan. Sejarah kemudian memang membuktikan bahwa nubuat Yesus digenapi. Pada tahun 70 Masehi, tentara Romawi di bawah pimpinan Jenderal Titus merebut dan menghancurkan Yerusalem serta Bait Allah. Menurut catatan Josephus, 97.000 orang dipenjarakan dan 1.100.000 orang terbunuh dalam serangan tersebut. Sungguh ironis, Yerusalem yang berarti kota damai sejahtera, mengalami keruntuhan yang mengenaskan. Allah yang dulu menjadikan Israel sebagai bangsa pilihan-Nya, kini membiarkan mereka ditaklukkan oleh bangsa lain. Israel tidak lagi menjadi suatu bangsa yang merdeka tetapi menjadi bangsa yang berada di bawah otoritas bangsa lain. Itu terjadi sebagai konsekuensi penolakan mereka terhadap Yesus, yang adalah Mesias. yang dijanjikan Allah bagi mereka. Semua ini merupakan peringatan bagi siapapun yang memberontak melawan Allah dengan menolak untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah. Maka jalan terbaik bagi orang yang tidak ingin mengalami akibat yang mengerikan itu adalah berdamai dengan Allah! Perdamaian yang bisa dicapai dengan memohon pengampunan dari Juruselamat yang telah mencurahkan darah-Nya agar hukuman dosa itu tidak lagi menjadi tanggungan kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |