Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/03/22 |
|
Rabu, 22 Maret 2017 (Minggu Sengsara ke-3)
|
|
Pemimpin tidak hanya soal status, tetapi juga teladan. Keteladanan seorang pemimpin merupakan bukti tak terbantahkan bahwa mereka memang pantas diikuti dan dihormati. Sampai saat ini, rumah ibadah orang Yahudi selalu ada kursi besar di samping mimbar. Hanya para rabi atau orang yang akan menyampaikan khotbah yang berhak duduk di sana. Mereka menyebutnya sebagai kursi Musa. Jika seseorang duduk di kursi Musa saat ada pertemuan umat, hal itu merupakan pengakuan status sebagai guru atau pengajar rohani (atau rabi), ahli Taurat, maupun pemimpin umat. Karena susah memperlihatkan kapasitas dan kualitas seorang pemimpin, maka cara paling gampang menampilkan diri sebagai seorang rabi adalah dengan mengenakan pakaian khas, dengan tali sembahyang lebar dan jumbai yang panjang (bdk.Bil.15:38-39). Untuk mendapat pengakuan publik, mereka suka duduk di tempat terhormat atau terdepan, suka disebut sebagai rabi, berdoa berpanjang-panjang, dan menderetkan jasa-jasanya. Yesus mengingatkan bahwa kemunafikan agama yang dipertontonkan para pemimpin tersebut merupakan kejahatan di mata Allah. Mereka mengajarkan orang lain tentang hal-hal rohani, namun diri sendiri tidak melakukannya. Mereka bermegah satu sama lain dengan aksesoris yang dibuat-buat. Suka mencari pujian dan menghindar untuk melayani orang lain. Yesus sangat menentang model kepemimpinan munafik yang dipelihara secara kolusif oleh golongan elite rohaniwan untuk mengelabui rakyat demi kepentingan pribadi mereka. Kepemimpinan seperti itu sesat dan menyesatkan. Pemimpin yang baik dapat menjadi teladan bagi rakyatnya. Sebab, kehidupan dan perilaku pemimpin akan selalu menjadi sorotan dan perbincangan orang. Kesediaan untuk merendahkan diri dan melayani adalah keutamaan lain yang membuat seorang pemimpin dihormati dan dicintai rakyatnya. Karena itu, wibawa pemimpin mustahil diperoleh tanpa membuktikan bahwa dia sudah bisa memberi teladan dalam hidup sehari-hari. [YTP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |