Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/03/23 |
|
Senin, 23 Maret 2009
|
|
Judul: Kepada pemerintah dan Allah Orang Farisi dan Herodian (ayat 13) sebenarnya memiliki paham politik yang bertentangan. Namun saat itu mereka bersatu melawan Yesus, yang mereka anggap sebagai musuh bersama. Mereka ingin memperhadapkan Yesus pada sebuah isu politik yang membuat mereka terpecah belah. Sejak Yudea menjadi sebuah provinsi dalam wilayah kekuasaan Roma, pemerintah Roma meminta orang Yahudi membayar pajak. Dalam hal ini setiap kelompok di Yudea berbeda pendapat. Orang Zelot menolak membayar pajak kepada pemerintah asing. Orang Farisi membayarnya, tetapi sebenarnya sangat keberatan. Herodian rela membayar karena mereka mendukung pemerintah Roma. Bagaimana jawaban Yesus? Terperangkapkah Ia ke dalam jebakan mereka? Dengan hikmat yang Mahatinggi, Yesus menggunakan koin bergambar kaisar untuk menjawab bahwa orang Yahudi seharusnya membayar pajak (ayat 16-17). Jika kita menikmati berbagai fasilitas yang disediakan pemerintah maka kita wajib mendukung dengan membayar pajak. Jawaban Yesus ini menolong para pembaca Injil Markus untuk memahami bahwa kekristenan tidak mengajarkan perlawanan terhadap pemerintah (band. Rm. 13:1-7; 1Tim. 2:1-6; 1Pet. 2:13-17). Kewajiban kepada Allah tidak begitu saja menghapuskan kewajiban kepada pemerintah. Begitu pula sebaliknya (ayat 17). Berikan pajak kepada pemerintah, tetapi persembahkan hidupmu kepada Allah. Kita harus patuh kepada pemerintah kita. Namun kepatuhan itu tidak boleh mengurangi ketaatan kita kepada Allah. Allahlah Sang Raja yang harus kita taati sepenuhnya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |