Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/03/23 |
|
Rabu, 23 Maret 2016
|
|
Setelah Pilatus memutuskan untuk memuaskan hati orang banyak dengan membebaskan Barabas dan menyalibkan Kristus (Mrk. 15:15), Yesus pun dibawa ke dalam gedung pengadilan oleh serdadu-serdadu (16). Dalam gedung pengadilan, para serdadu itu berkumpul dan memperlakukan Yesus seperti raja. Mereka mengenakan jubah ungu, menaruh mahkota di kepala-Nya, memberi hormat dan salam kepada-Nya, serta berlutut menyembah Dia (17-19). Semua itu bukanlah perlakuan yang sungguh-sungguh mereka berikan kepada Yesus. Itu adalah bentuk olok-olok mereka kepada Yesus. Ada pun mahkota yang diletakkan di kepala Yesus bukan mahkota raja, melainkan mahkota duri (17). Mereka hanya ingin menyiksa dan merendahkan-Nya. Karena itu, setelah mereka memberi hormat dan salam kepada-Nya, mereka justru memukul kepala Yesus dan meludahi-Nya (19). Demikian juga setelah jubah ungu itu dikenakan kepada-Nya, mereka menanggalkan jubah itu dan mengenakan pakaian Yesus yang kotor bersimbah darah (20a). Hidup kekristenan kita akan seperti perilaku para serdadu, apabila hidup kita dipenuhi dengan dosa dan kecemaran. Jika kita menghormati Dia, tetapi tidak sungguh-sungguh menjaga hati dan menjauhi dosa, kita ibarat menaruh jubah kotor pada tubuh Yesus. Apabila kita mengaku Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, tetapi hidup kita masih melekat dengan kebiasaan dosa, hal itu ibarat menaruh mahkota berduri pada kepala Yesus. Ketika gaya hidup dan tutur kata kita sama sekali tidak mencerminkan kasih dan kebenaran-Nya, kita bagaikan memukul kepala dan meludahi-Nya. Jika kita sungguh-sungguh menghormatiNya, buktikanlah itu melalui kehidupan sehari-hari. Sebab, jika penghormatan itu hanya sebatas di mulut saja, tetapi tidak tercermin dalam perilaku, semuanya itu hanya akan menjadi olok-olok saja kepada Allah, sebagaimana yang dilakukan oleh para serdadu. Renungkan: Apabila berulang kali kita telah menyakiti hati-Nya, maka sudah saatnya kita bertobat. Jangan pernah mengecewakan hati Kristus. [MF]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |