Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/03/24 |
|
Senin, 24 Maret 2014
|
|
Judul: Tahun penebusan, tahun pembebasan Peraturan tahun sabat menjelaskan perlunya alam dikelola dengan benar (2-7). Tanah perlu diberi istirahat untuk mengembalikan kesuburannya! Hanya manusia serakah yang mengeksploitasi tanah habis-habisan. Melalui peraturan ini, umat diminta percaya bahwa Tuhan sanggup memelihara hidup mereka (20-22). Peraturan Yobel diadakan untuk memastikan bahwa setiap keluarga dari suku-suku Israel tetap dapat mengelola tanah-tanah mereka sesuai hak guna pakai yang Tuhan berikan kepada mereka. Dalam keadaan yang tidak ideal, ketika satu keluarga terpaksa menggadaikan tanahnya kepada orang lain, hukum kekudusan mengatur bahwa keluarga tersebut memiliki hak untuk menebusnya (25-27). Bila tidak sanggup menebus, maka pada tahun Yobel tanah tersebut tetap harus dikembalikan kepada keluarga pemilik semula (28, 8-13). Peraturan ini dibuat untuk mencegah timbulnya tuan tanah-tuan tanah yang serakah, yang menimbun kekayaan di atas penderitaan orang lain. Tanah yang bisa ditebus ialah tanah pertanian yang digarap untuk kebutuhan hidup umat Israel. Tanah dan rumah di dalam kota tidak termasuk (29-30). Peraturan ini diberlakukan juga untuk tanah dan rumah orang-orang Lewi (32-34). Seperti keluarga-keluarga Israel yang kehilangan tanah dan harus menanti sampai tahun Yobel tiba agar bisa menerima kembali tanah pusaka mereka, demikian kita di Minggu Prapaskah (Sengsara) yang ketiga dari kalender gerejawi, mempersiapkan diri untuk menghayati karya Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya yang membebaskan kita dari belenggu dosa. Penghayatan kita kiranya diwujudkan dengan ikut berperan serta membebaskan manusia yang menderita berbagai kehilangan karena keserakahan orang lain. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |