Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/03/25 |
|
Jumat, 25 Maret 2011
|
|
Judul: Menanti Kerajaan Allah Tuhan Yesus mengerti apa yang diinginkan oleh orang-orang yang sedang mengikuti Dia pada saat itu. Mereka ingin melihat Kerajaan Allah, karena Yesus akan menjadi Raja yang diurapi di sana (11). Meskipun sebelumnya Tuhan Yesus telah memberitahukan apa yang akan terjadi pada diri-Nya ketika memasuki Yerusalem, para murid tetap tidak dapat mengerti perkara tersebut (Luk. 18:34). Mengetahui hal ini Yesus kemudian memberikan kepada mereka perumpamaan seperti yang kita baca dalam perikop ini. Yesus ingin orang-orang yang sedang mendengarkan-Nya tersebut, memahami "konsekuensi" dari harapan dan keinginan mereka. Paling tidak ada 2 hal yang ditekankan Yesus mengenai Kerajaan Allah melalui perumpamaan ini. Pertama, Kerajaan Allah menuntut ketaatan dan kesetiaan (23). Orang-orang yang menantikan Kerajaan Allah harus mengetahui siapa Raja mereka dan apa yang harus mereka lakukan. Hal ini diwakili oleh sikap dua orang hamba yang menjalankan uang mina titipan sang tuan kepada mereka (16-19). Kedua, kedatangan Kerajaan Allah yang sempurna akan membawa kehancuran bagi mereka yang berseteru dengan Sang Raja. Hal ini diwakili oleh sikap sang tuan yang murka terhadap hambanya yang ketiga serta yang menyuruh untuk membawa orang-orang yang berseteru dengan dia dan membunuh mereka di depan matanya (27). Kita adalah warga Kerajaan Allah. Yesus adalah Raja kita. Sebagai warga Kerajaan Allah kita harus taat dan setia terhadap Raja kita. Tuhan menginginkan kita jadi berkat bagi sesama. Maka jangan diam dan berpangku tangan. Mari bekerja bagi Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |