Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/03/25 |
|
Sabtu, 25 Maret 2017 (Minggu Sengsara ke-3)
|
|
Kehancuran Bait Allah di Yerusalem menjadi tanda berlangsungnya masa penuh huru-hara di seluruh dunia, sampai waktu kedatangan Kristus tiba. Saat ini, kita hidup pada zaman akhir. Kapan kesudahan akhir zaman ini hanya Bapa Surgawi yang tahu. Bait Allah di Yerusalem merupakan bangunan yang paling besar dan megah. Sesudah Bait Allah yang dibangun Salomo hancur, usaha pembangunan terus-menerus dilakukan. Bait Allah yang didirikan oleh Herodes Agung jauh lebih besar, megah, dan indah dengan hiasan batu dan logam mulia serta bahan-bahan terbaik. Keberadaan Bait Allah menjadi simbol kehadiran Allah bagi orang-orang Yahudi yang datang dari segala penjuru. Daya tarik dan pesona Bait Allah lebih unggul dari istana raja. Sebab Bait Allah merupakan pusat peribadahan dan keagamaan bangsa Yahudi. Tak seorang pun berani berpikir, apalagi mengatakan bahwa Bait Allah bisa hancur. Karena kerajaan di bumi tidak bisa disamakan dengan tegaknya bangunan Bait Allah. Peperangan antara raja-raja di sekitar Israel menjadi sebab kehancuran Bait Allah, sekaligus keruntuhan identitas Israel. Mesias yang dinantikan ternyata tidak menyelamatkan mereka dari kuasa penjajahan Romawi. Kekalahan perang membawa bangsa Israel memasuki masa penderitaan dan kesukaran. Memasuki milenium ketiga, 21 abad sesudah kelahiran Yesus, dunia terus-menerus bergejolak. Ketegangan politik semakin meningkat, ekonomi dunia yang tidak stabil, terjadinya krisis kebudayaan, gesekan sosial semakin menajam, dan lain sebagainya. Karena itu, harapan datangnya Kerajaan Allah menjadi kekuatan bagi orang beriman. Kehadiran Kerajaan Allah dapat dirasakan oleh banyak orang apabila kasih Kristus semakin bersinar dalam kehidupan orang-orang percaya. Kasih yang tidak pernah padam itulah yang menerangi dan menghangatkan dunia ini. Pelayanan kepada sesama yang menderita merupakan inti Injil Kristus. Sebab itu, berbahagialah mereka yang dapat bertahan dalam iman demi Injil Kristus di tengah kesulitan zaman akhir ini. [YTP] Baca Gali Alkitab 4 Kehancuran Bait Allah di Yerusalem tidak terhindarkan. Kemegahan Bait Allah buatan Herodes Agung membuat bangsa Isarel pongah. Mereka berpikir bahwa Bait Allah yang megah akan terus berdiri sampai akhir zaman. Mereka lupa bahwa Allah tidak berdiam di Bait Allah yang dibangun manusia. Allah hanya tinggal di hati manusia yang menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |