Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/03/28 |
|
Sabtu, 28 Maret 2020 (Minggu Pra Paskah 4)
|
|
Sebuah peribahasa berbunyi: "Pucuk dicinta ulam pun tiba", yang artinya terwujudnya sebuah cita-cita menjadi kenyataan. Tentu saja, hal demikian akan mendatangkan perasaan gembira dan bahagia bagi mereka yang mengalami. Mungkin, peribahasa ini tepat bagi para imam kepala. Mereka yang memang sedang menantikan kesempatan untuk membunuh Yesus akhirnya menemukan kesempatan. Yudas Iskariot, murid Yesus datang kepada mereka untuk membantu mewujudkan agenda itu. Tentu saja, para imam kepala menyambut dengan sukacita. Sebab, mereka bisa membunuh Yesus tanpa harus terlihat berdosa di hadapan orang banyak (6). Yudas Iskariot kemudian terlibat aktif menyusun rencana untuk menangkap Yesus. Ia berunding mengenai cara menyerahkan Yesus kepada mereka dengan tangannya. Akhirnya, mereka menemukan kesepakatan sebuah rencana. Atas itu, para imam kepala bermufakat untuk memberi Yudas sejumlah uang. Pada akhirnya, para imam kepala, kepala pengawal, dan Yudas Iskariot menjadi satu tim untuk menjalankan niat membunuh Yesus Kristus. Iblis memberikan apa yang selama ini terpendam dalam hati Yudas, yakni kesempatan dan uang. Demikian pula kepada para imam kepala dan kepala pengawal Bait Allah. Iblis memberi mereka kesempatan untuk mewujudkan harapan mereka, yaitu membunuh Yesus. Harapan terpendam bisa saja dijadikan celah oleh Iblis untuk menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Semua orang pasti berkeinginan agar harapannya terwujud. Namun, belum tentu semua harapan itu bersandar pada sikap tunduk kepada firman Allah. Oleh karena itulah, kita harus berhati-hati dengan harapan dan impian sendiri. Kita harus berani bertanya kepada diri sendiri, "Apakah impian kita selaras dengan firman Tuhan atau tidak?" Jadi, dengan keberanian mengevaluasi diri, harapan dan cita-cita itu tidak menyeret kita jatuh ke dalam dosa. Dengan tunduk pada Tuhan, harapan kita bisa diselaraskan dengan kehendak-Nya. [MRLN] Baca Gali Alkitab 4 Para murid meributkan siapakah yang terbesar di antara mereka. Oleh karena itu, Tuhan Yesus pun memberikan pengajaran kepada mereka mengenai arti menjadi besar dalam Kerajaan Allah. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda?
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |