Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/03/29 |
|
Jumat, 29 Maret 2019 (Minggu Pra-Paskah 3)
|
|
Perayaan penahbisan Imam Harun pun berakhir (Im. 8:33). Pada hari ke-8, Musa memanggil Harun, keturunannya, dan para tetua (1). Ia memberi instruksi agar mereka mempersiapkan kurban di hadapan Tuhan (2). Perintahnya jelas terperinci (3-21). Setelah lengkap, semuanya diletakkan di atas mazbah. Harun memberkati bangsa Israel dan mempersembahkan kurban (22). Masuklah Musa dan Harun ke dalam Kemah Pertemuan. Selang berapa lama, mereka keluar dan memberkati umat (23). Seketika, api dari Tuhan turun menyambar kurban di mazbah. Israel langsung bersorak gembira dan sujud menyembah (24). Dalam Perjanjian Lama, turunnya api dari langit dan membakar korban pernah terjadi. Itu terjadi di hadapan Elia saat "melawan" para nabi Baal di gunung Karmel (1Raj. 18:20-39). Api muncul dari atas membakar habis kurban olahan Elia. Ini merupakan pembuktian bahwa Baal adalah dewa palsu. Hanya TUHAN Penguasa Dunia. Peristiwa turunnya api yang membakar kurban bisa diartikan sebagai persetujuan Allah. Setidaknya, kesimpulan itu bisa kita tarik dari kisah Elia. Hal yang sama juga berlaku pada kurban persembahan Harun. Latar belakang peristiwa itu didahului penahbisan Harun sebagai imam. Sambaran api, bisa jadi, bentuk komunikasi Allah kepada umat-Nya. Ia ingin menyatakan persetujuan-Nya mengenai jabatan imam yang diemban Harun. Perkenanan Allah adalah urat nadi kehidupan Kristen. Apa pun perbuatan kita akan menjadi tiada berarti kalau Allah tidak setuju. Seberapa baik pun sebuah rencana, jika Ia enggan memberi izin, semua pasti akan sia-sia. Namun, justru inilah misteri terbesar. Bagaimana cara kita mengetahui kehendak Allah? Tidak ada rumusan baku untuk menguak rahasia ini. Kita bisa belajar dari Musa dan Harun, yaitu mereka punya keintiman dengan Allah. Mereka bergaul karib, menjadi peka, dan tanda dari-Nya pun jelas dan terang. Hanya lewat keakraban bersama Tuhan kita bisa merasakan degup jantung-Nya dan mengerti perkenanan-Nya. Doa: Tuhan, ajarilah kami mencari perkenanan-Mu dalam segala hal. [IM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |