Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/03/31 |
|
Selasa, 31 Maret 2009
|
|
Judul: Paskah yang baru Perjamuan malam terakhir yang diadakan Yesus bersama murid-murid-Nya merupakan bagian dari perayaan paskah Yahudi. Paskah Yahudi dirayakan untuk mengingat kembali perbuatan Allah yang membebaskan umat-Nya dari perbudakan. Makna ini kemudian dikembangkan oleh Yesus. Ia memecah-mecahkan roti dan menuangkan anggur lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya. Apa yang Yesus lakukan bagai pesan yang menyatakan bahwa tubuh dan darah Yesus akan dikorbankan, sebagaimana orang Yahudi mengorbankan domba paskah. Pengorbanan yang akan dilaksanakan di atas salib itu akan membawa pembebasan bagi manusia. Pembebasan ini bukan hanya soal fisik seperti yang dialami orang Yahudi zaman dulu. Lebih dari itu, pengorbanan Yesus akan membebaskan manusia dari perbudakan dosa. Perjamuan malam terakhir juga berkaitan dengan isu Kerajaan Allah. Perjamuan ini jadi pendahuluan dari kedatangan Kerajaan Allah yang akan dinyatakan secara penuh pada akhir zaman. Malam itu Yesus menegaskan bahwa Ia tidak akan mengadakan perjamuan yang sama lagi bersama murid-murid. Nanti ketika kerajaan itu sudah dipenuhi, Ia akan makan lagi bersama murid-murid-Nya dan semua orang yang diselamatkan oleh pengorbanan-Nya. Perjamuan menjadi lambang persekutuan kekal antara Allah dan umat. Menyongsong paskah, marilah kita merenungkan kembali arti pengorbanan Yesus. Kita mempersiapkan hati dan tak lupa bersyukur karena oleh Dia saja maka hari ini kita termasuk orang-orang merdeka. Lebih dari itu, kita perlu mempersiapkan diri selama menantikan tibanya perjamuan dalam kerajaan Allah pada akhir zaman.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |