Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/03/31 |
|
Senin, 31 Maret 2014
|
|
Judul: Tipikal orang yang menolak Yesus Akan tetapi, perasaan terharu yang ada pada Yesus tidak seperti itu. Rasa terharu itu timbul karena Ia tahu bahwa salah seorang dari murid-murid-Nya akan mengkhianati Dia. Namun jangan salah mengerti. Perasaan itu bukanlah rasa marah akibat dikhianati, melainkan karena Ia mengasihi Yudas dan sedih sebab tahu bagaimana akhir hidup Yudas akibat segala perbuatannya. Namun murid-murid yang lain tidak mengetahui hal ini. Maka Yesus memberitahukan hal ini kepada mereka (21). Pemberitahuan itu membuat murid-murid bertanya-tanya, siapakah yang dimaksud Yesus (22). Meski ingin tahu, Petrus tampaknya tidak bisa bertanya secara langsung kepada Yesus, sehingga ia meminta murid yang dikasihi-Nya (Yohanes) untuk menanyakan hal itu. Namun Yesus menjawab pertanyaan ini bukan dengan perkataan melainkan dengan sebuah tanda, yaitu orang yang diberi roti oleh Yesus, dialah yang dimaksud Yesus (25-26). Tindakan memberikan roti, yang sudah dicelupkan, pada saat perjamuan Paskah biasa dilakukan oleh tuan rumah bagi tamu kehormatan. Maka tindakan Yesus itu memperlihatkan kasih-Nya yang begitu besar bagi Yudas, dan itu dapat menjadi kesempatan bagi Yudas untuk bertobat. Namun Yudas hanya mau menerima roti dari Yesus, tetapi tidak mau menerima kasih-Nya. Bukannya bertobat, Yudas tetap bertahan dalam niat jahatnya. Ini membuka jalan bagi Iblis untuk menguasai dia (27). Yudas adalah tipikal orang-orang yang menolak Yesus. Orang-orang seperti ini sebenarnya tidak kekurangan kesempatan untuk bertobat. Setidaknya, mereka dapat melihat contoh atau teladan dari orang-orang di sekitar mereka. Kisah Yudas menjadi peringatan penting bagi kita. Jangan biarkan dosa dan Iblis menguasai kita. Bila demikian, maka kita akan menolak Tuhan dan segala kebenaran-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |