Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/04/01 |
|
Kamis, 1 April 2010
|
|
Judul: Jalan salib Dalam peristiwa penyaliban, Yesus mengalami banyak penderitaan baik penderitaan fisik maupun batiniah. Secara fisik Ia disiksa sebelum dipakukan di salib (ayat 27-31). Ia mengalami penderitaan batiniah karena penolakan orang-orang yang Ia kasihi, umat-Nya Israel yang pernah menikmati pelayanan kasih-Nya. Orang banyak dan para musuh-Nya mencemooh Diri-Nya (ayat 39-43). Demikian juga para prajurit (Luk. 23:36-37) dan bahkan para penjahat yang sudah selayaknya mati (ayat 44). Namun Yesus secara sukarela dan taat melaksanakan kehendak Bapa. Melalui jalan salib di bukit Golgota yang penuh penderitaan dan berujung pada kematian, Yesus menebus dan mengampuni orang berdosa. Karya yang sarat penderitaan ini berdampak dahsyat bagi keselamatan mereka yang seharusnya mengalami kebinasaan kekal. Bagaimana seharusnya respons kita terhadap pengurbanan Yesus yang begitu habis-habisan? Seharusnya kita penuh dengan ucapan syukur dan bahkan kerelaan untuk mengikut Dia, serta memikul salib masing-masing demi karya penyelamatan Yesus di salib dapat dialami juga oleh orang lain. Jangan seperti Simon dari Kirene yang mula-mula merasa terpaksa memikul salib (ayat 32). Namun melalui peristiwa ini keluarga Simon akhirnya diselamatkan (lih. Mrk. 15:21; Kis. 19:33; Rm. 16:13). Karena itu beritakanlah karya kasih Kristus di salib ini kepada semua orang. Nyatakanlah ke-saksian Anda dengan berani, bahkan siaplah menderita demi Injil keselamatan sampai kepada setiap orang yang membutuhkannya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |