Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/04/01 |
|
Senin, 1 April 2013
|
|
Judul: Tantangan umat Kristen Sejak awal, Kristus dan murid-murid-Nya telah mendapatkan penolakan. Perkembangan berikutnya dari agama Kristen juga tidak lepas dari gangguan orang-orang yang tidak menyukai Kristus. Kisah Para Rasul mencatat bagaimana Saulus memburu umat Kristen, menyiksa, bahkan membunuh. Sejarah mencatat bagaimana Nero memfitnah orang-orang Kristen sebagai pembakar kota Roma sehingga orang-orang Kristen diburu dan disiksa. Apakah kita gentar karenanya? Buku yang berjudul "Semakin dibabat semakin merambat" mengisahkan perjalanan sejarah kekristenan yang kelam dan banyak diisi dengan peristiwa berdarah. Namun apakah kekristenan hilang eksistensinya? Seperti judul buku tersebut, agama Kristen tetap merambat. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk tidak menyerah dalam berbagai keadaan dan selalu berserah kepada Kristus. Seorang teolog Indonesia, Eka Darmaputera (alm), menulis: "Memang pedih dan perih! Tubuh itu terpecah-pecah. Darah itu tumpah. Eloi, eloi, lama sabakhtani! Tetapi mesti terus! Mesti bertahan terus! Sebab di dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih lelah kita, ratap tangis kita, keluh kesah kita, peluh dan darah kita, tidak akan sia-sia. Dijamin!" Ya, menghadapi berbagai saksi dusta, tantangan, hinaan, cemoohan, dan berbagai hal menakutkan lainnya, umat Kristen harus tegak berdiri dan percaya bahwa Kristus yang telah bangkit tidak akan menyia-nyiakan perjuangan umat-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |