Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/04/01 |
|
Jumat, 1 April 2016
|
|
Sebagai orang Kristen, kita perlu memahami bahwa Allah dapat murka. Murka Allah tidak boleh dipahami bahwa Allah sedang menunjukkan kemarahan-Nya yang lepas kontrol. Tetapi kita perlu memahami bahwa kemarahan Allah merupakan atribut Allah yang menunjukkan keadilanNya. Dalam perikop ini, Musa sedang mengingatkan Umat Israel mengenai sejarah mereka 40 tahun yang lalu. Di masa lampau, Allah murka karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan yang ditunjukkan oleh generasi pertama Israel dengan menuduh Allah (26-27). Akibatnya, generasi pertama Israel disebut "angkatan yang jahat" (35) dan tidak diizinkan Allah memasuki Tanah Perjanjian, terkecuali Kaleb dan Yosua. Kaleb dan Yosua merupakan dua orang dari dua belas pengintai yang menyerukan tetap mengikuti perintah Tuhan, yaitu memasuki tanah Kanaan (Bil. 14:8-9). Karena iman mereka, maka Allah tidak menjatuhkan hukuman atas mereka. Sebaliknya, Allah mengizinkan Kaleb dan Yosua memasuki tanah Kanaan. Bagaimana dengan Musa? Musa sebagai pemimpin generasi pertama Israel juga tidak luput dari kemarahan Allah (37). Musa pernah melakukan kesalahan dengan memukul bukit batu sebanyak dua kali dengan tongkat (Bil. 20:11), padahal Allah tidak memberikan perintah demikian (Bil. 20:8). Ganjarannya ialah Musa tidak diperkenankan masuk ke tanah Kanaan. Karena itu diperlukan pemimpin baru, yaitu Yosua yang akan membawa masuk umat Israel generasi kedua ke tanah Perjanjian. Yang dimaksud generasi kedua ialah mereka yang di bawah usia dua puluh tahun (39). Dari kisah ini, kita dapat mempelajari bahwa Allah dapat murka kepada siapa pun, termasuk umat Kristen. Allah murka supaya mereka dapat kembali percaya dan taat kepada-Nya. Karena itu, sudah sepatutnya kita pun memiliki iman yang percaya dan taat kepada-Nya. Renungkan: Janganlah kita berpikir untuk bermain-main dengan Allah. [GC]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |