Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/04/02 |
|
Senin, 2 April 2007
|
|
Judul: Akulah Anak Allah Kini musuh-musuh Yesus meminta penjelasan dari Dia mengenai kemesiasan-Nya (67). Pertanyaan itu muncul bukan dari keingintahuan yang tulus. Itu sebabnya Yesus mengatakan bahwa mereka sesungguhnya bukan peduli akan kebenaran kesaksian-Nya (67-69). Karena motivasi mereka bertanya adalah ingin mencari-cari kesalahan dalam perkataan Yesus lalu menuduh Dia dengan tuduhan subversif. Mereka tidak akan menanggapi dengan benar pernyataan maupun pertanyaan Yesus tersebut (67-68). Tidak akan ada pernyataan apapun yang berlaku sebagai kebenaran bagi mereka. Oleh sebab itu Tuhan Yesus menyatakan diri sebagai Anak Manusia yang akan duduk di sebelah kanan Allah yang Mahakuasa (69). Pada kedatangan-Nya kedua kali nanti, Ia akan menghakimi mereka yang menolak Dia. Ironis sekali! Ucapan Yesus yang merupakan nubuat penghakiman akhir zaman malah mereka tangkap sebagai pernyataan yang mereka tunggu-tunggu untuk menyalahkan Yesus. Dia yang akan datang sebagai Hakim, yang memang sejatinya adalah "Aku adalah" yaitu Allah yang menyatakan diri kepada Musa, malah mereka hakimi. Sesungguhnya pernyataan mereka di ayat 71 sepatutnya Yesus tujukan terhadap mereka sendiri. Sampai sekarang pun makin banyak orang mengeraskan hati melawan dan mendakwa Yesus. Pemberontakan dan perlawanan mereka sesungguhnya akan mendatangkan hukuman atas diri mereka sendiri. Bagaimana dengan kita? Seandainya pun ada penderitaan yang kita tanggung, kiranya itu disebabkan oleh pelayanan dan kesaksian kita. Andaikan kita mengalami penderitaan sebagai akibat pelayanan dan kesaksian kita tentang Yesus, ingatlah bahwa Dia telah terlebih dulu menderita di kayu salib untuk menebus kita dari dosa. Ingatlah: Jangan takut menderita karena kesaksian bahwa Kristus adalah Allah, karena Dia telah menderita bagi kita lebih dulu.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |