Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/04/02 |
|
Jumat, 2 April 2021 (Jumat Agung)
|
|
Sebagai saksi mata (35), Rasul Yohanes mengingat secara terperinci adegan penyaliban Yesus. Namun, pikirannya lebih tertuju pada beberapa nubuat yang tergenapi menjelang kematian Yesus. Pertama, Yesus meminta air. Permintaan terakhir Yesus ini menggenapi Mazmur 66:22. Sayangnya, budaya menghormati permintaan terakhir tidak dikenal saat itu. Para eksekutor ingin terus mengolok-olok terpidana mati. Mereka menyodorkan anggur asam kepada Yesus. Kedua, kaki Yesus tidak dipatahkan. Penyaliban bertujuan untuk membunuh secara pelan-pelan. Namun, dalam kondisi khusus, kematian dipercepat dengan mematahkan kaki terpidana. Mereka mematahkan kaki dua orang yang lain, tetapi Yesus tidak. Ini mengenapi Mazmur 34:21. Ketiga, darah dan air mengucur dari sisi tubuh Yesus yang ditombak. Studi medis modern mengatakan hal itu disebabkan adanya pengumpulan cairan "efusi" di sekitar jantung dan paru-paru. Di sini rasul Yohanes mau menunjukkan bahwa kematian Yesus menggenapi nubuat di dalam Zakharia 12:10 (37). Rencana keselamatan Allah melalui kematian Sang Mesias telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama ribuan tahun sebelum hal itu terjadi. Allah itu setia. Ia pasti menggenapi rencana keselamatan-Nya. Kita dapat meyakini bahwa segala nubuat di dalam Alkitab pasti terjadi. Janji Allah selalu "ya" dan "amin". Masih banyak nubuat lain yang akan tergenapi, yaitu janji-janji terkait kedatangan Kristus yang kedua. Kristus yang telah mati dan bangkit akan datang kembali untuk membawa Gereja yang telah ditebus dengan darah-Nya. Pada saat itu, dunia hanya bisa tertegun "memandang kepada Dia yang telah mereka tikam". Kita patut bersyukur atas dua hal. Pertama, kita bersyukur setiap kali mengingat kematian Tuhan kita, Yesus Kristus. Ia telah menggantikan kita yang seharusnya dihukum mati karena dosa-dosa kita. Kedua, kita mengucap syukur karena Allah menyediakan banyak nubuat di dalam Alkitab sehingga kita dapat mengantisipasi kebangkitan di masa depan. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |