Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/04/03 |
|
Rabu, 3 April 2019 (Minggu Pra-Paskah 4)
|
|
”Jika Allah sungguh berkuasa, mengapa Ia mengizinkan pelbagai penyakit?” Pertanyaan ini sering kali ditanyakan banyak orang. Faktanya, kehadiran dan keberadaan penyakit tidak serta merta menghancurkan keberadaan Allah yang berkuasa. Ia mengizinkan penyakit untuk menegaskan kuasa-Nya atas segala sesuatu. Persoalannya, manusia kerap panik saat keadaan di luar kendalinya. Bentuk kepanikan ini sering kali hadir dalam sikap menghakimi secara salah. Itu sebabnya, Allah memperlengkapi para imam dengan informasi penyakit kulit, yang pada saat itu merupakan penyakit yang sangat serius. Tujuannya agar mereka bisa bertindak secara benar jika penyakit itu muncul di kalangan umat. Nas ini memaparkan penyakit-penyakit kulit yang menjadi penghalang umat untuk beribadah. Tuhan memberi kewenangan kepada para imam untuk mendeteksinya. Jika seseorang terjangkit penyakit kulit, imam akan menentukan apakah ia layak memberi persembahan atau tidak. Untuk kepentingan ini, Tuhan memberikan petunjuk untuk melakukan diagnosis (Im. 13). Mereka juga diperlengkapi dengan berbagai macam upacara untuk penyucian. Bukan hanya orangnya, tetapi segala hal yang bersentuhan dengannya pun harus disucikan (Im. 14). Berbagai penyakit kulit yang disebutkan adalah jenis penyakit menular. Tuhan memberikan aturan kekudusan supaya penyakit itu tidak mewabah kepada yang lain. Menarik untuk dicermati, bagaimana berbagai kelompok masyarakat terlibat dalam proses ini. Ini bukan hanya tugas para imam (14:42). Aturan Allah ini terkait dengan aturan kemasyarakatan. Oleh karena itu, tugas ini juga melibatkan berbagai unsur dalam masyarakat. Hukum Allah bertujuan untuk kebaikan, bukan menghancurkan. Semua aturan itu untuk menggenapi panggilan dan rencana Allah. Hanya umat yang dikuduskan yang bisa menjalankan tugas itu. Doa: Tolong kami untuk memahami bahwa hukum yang Engkau berikan itu senantiasa baik adanya. [IBS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |