Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/04/03 |
|
Sabtu, 3 April 2021 (Sabtu Teduh)
|
|
Hari Sabat makin dekat. Jenazah Yesus masih tergantung di kayu salib. Siapa yang berani menurunkan-Nya? Sanak famili tidak berdaya, semua murid lari bersembunyi. Tiba-tiba dua murid Yesus, yang bukan termasuk kedua belas murid, mengambil alih. Yusuf dari Arimatea menurunkan jenazah Yesus untuk dimakamkan (38). Ia telah mendapat izin dari Pilatus. Mengetahui hal itu, Nikodemus segera menyediakan 50 kati rempah wangi untuk mengharumkan jenazah Yesus (39). Mereka kemudian memakamkan Yesus secara layak (40-41). Pada waktu itu, identitas dapat mengundang bahaya. Karena itu, demi alasan keselamatan, beberapa orang harus menyembunyikan identitasnya dan memakai topeng. Selama ini, Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus menyembunyikan simpati mereka kepada Yesus. Mereka percaya kepada-Nya dan setuju dengan ajaran-ajaran-Nya. Namun, mereka tidak ingin kenyamanan hidup atau keluarga mereka terancam. Mendukung Yesus berarti mendukung penista agama. Ketika Yesus disalibkan, mereka akhirnya menanggalkan topeng mereka. Di hadapan umum, Yusuf dan Nikodemus menunjukkan simpati dan penghormatan kepada jenazah Yesus. Mereka memakamkan Dia sebagai raja (bdk. 2Taw. 16:14). Hal ini tentu saja memicu permusuhan dari sesama masyarakat Yahudi. Bagaimana mungkin mereka yang termasuk sebagai pemimpin agama Yahudi dapat menghormati jenazah penista agama mereka? Alkitab tidak mengisahkan kelanjutan hidup Yusuf dan Nikodemus. Pastinya, hidup mereka tidak akan sama lagi. Bagaimana dengan kita? Mungkin selama ini kita masih menyembunyikan identitas kekristenan dari masyarakat sekitar. Mungkin kita takut dengan situasi setempat. Yesus berkata, "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga" (lih. Mat. 10:32). Berdoalah agar waktunya tiba ketika kita membuka topeng dan mendeklarasikan diri sebagai murid Kristus. [PHM] Baca Gali Alkitab 5 Untuk dapat dipercayai, sebuah berita harus memberikan dan memenuhi beberapa aspek penting. Dua di antaranya adalah kejelasan dan detail. Berita yang jelas memuat detail-detail tentang waktu dan tempat terjadinya peristiwa, bahkan benda-benda yang ada di sekitar peristiwa akan membuat orang makin meyakini bahwa berita itu dapat dijamin kebenaran dan keabsahannya. Detail itulah yang ingin disampaikan oleh penulis Injil Yohanes pada nas ini. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |