Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/04/04 |
|
Sabtu, 4 April 2009
|
|
Judul: Dibenarkan karena iman Konsep dibenarkan oleh iman sudah muncul di PL dan mendasari kehidupan umat dalam beriman. Abraham adalah orang yang dibenarkan karena iman. Ia percaya kepada janji Allah tentang memiliki keturunan yang akan menjadi bangsa yang besar. Abraham percaya dan Tuhan menyatakan dia sebagai orang yang benar (Kej. 15:6). Taurat juga mengajarkan konsep ini. Umat Israel diminta untuk melakukan ritual persembahan kurban untuk pengampunan dosa mereka. Inti ritual itu bukan pada ketaatan tetapi kepada kepercayaan bahwa inilah cara Tuhan untuk mengampuni umat-Nya. Inilah iman/percaya yang membenarkan. Saat Habakuk bergumul dengan Allah mengenai bangsa jahat, yaitu Kasdim, yang Tuhan pakai untuk menghakimi umat Tuhan, Tuhan menjanjikan keadilan-Nya akan dinyatakan, musuh yang jahat pasti dihukum. Umat Tuhan harus tetap percaya karena melalui percaya itu mereka diselamatkan (Hab. 2:4). Konsep dibenarkan oleh iman mencapai puncaknya di PB. Tidak seorang pun yang mampu hidup benar di hadapan Tuhan (Rm. 3:10) karena semua manusia sudah berbuat dosa (Rm. 3:23). Status mereka adalah orang berdosa atau terhukum. Namun Kristus sudah mati bagi orang berdosa. Maka orang yang percaya pada karya Kristus itu sudah diampuni dosanya. Ia menjadi orang yang dibenarkan. Secara legal, kebenaran Kristus sudah diberlakukan kepada orang yang percaya. Dia bukan lagi orang berdosa, tetapi orang benar. Status baru ini memberi kepastian bagi orang percaya bahwa ia sudah diselamatkan dan Tuhan menjamin keselamatannya. Saat ia gagal atau jatuh, ia berani mengakuinya dan meminta pengampunan-Nya lagi. Dengan berani, ia menjalani hidupnya di dalam ketaatan akan firman-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |