Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2005/04/05 |
|
Selasa, 5 April 2005
|
|
Siapa yang Allah pakai?
Apa maksud penulis kitab Keluaran menampilkan riwayat Musa dan Harun? Pertama, ia ingin pembaca memahami latar belakang keluarga Musa dan Harun, yang dipakai Allah memimpin umat-Nya menuju tanah perjanjian. Cerita tentang Musa yang terpaksa hidup terpisah dari keluarganya karena ancaman pembunuhan dapat dibaca di pasal 2. Musa dan Harun bersaudara, keduanya adalah anak Amram dan Yokhebed. Sebenarnya, Yokhebed adalah saudara Kehat, ayah Amram (ayat 19). Kedua, ia menunjukkan silsilah Musa dan Harun sebagai keturunan Lewi. Jadi umat Israel kelak tidak meragukan kepemimpinan mereka di bidang rohani. Tampaklah bahwa Harun dan Musa hidup terpisah sedari kecil. Setelah dewasa pun Musa harus meninggalkan keluarganya untuk bersembunyi di Midian karena menghindar dari hukuman akibat membunuh orang Mesir. Selama di Midian, Musa menikahi Zipora, anak imam Yitro (ayat 2:21) dan berkerja pada mertuanya itu sebagai gembala (ayat 3:1). Musa memberanikan diri kembali ke Mesir karena Allah menyatakannya. Di padang gurun, Musa kembali bertemu dengan Harun, kakaknya yang menikah dengan Eliseba seorang perempuan Yahudi (ayat 6:22). Akhirnya, mereka berjumpa kembali dalam satu tugas bersama karena Allah menyuruh mereka memimpin bangsa Israel ke luar dari Mesir (ayat 4:14,27). Masa lalu Musa yang kelam bukanlah penghalang Tuhan memakainya. Kebutuhan Musa akan teman sepelayanan pun dipenuhi Tuhan untuk tujuan-Nya. Ketika Tuhan memanggil kita menjadi hamba-Nya, Dia melihat kesediaan kita bukan siapa kita atau apa latar belakang kita. Renungkan: Bukan kepandaian, bukan keahlian, bukan pula status sosial, melainkan kerendahan hati sedia dibentuklah respons yang tepat terhadap pilihan Allah untuk kita melayani-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |