Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/04/05 |
|
Jumat, 5 April 2013
|
|
Judul: Takluk kepada pemerintah Rasul Paulus mengingatkan bahwa bagaimana pun baik atau buruknya pemerintah, orang percaya tetap harus tunduk. Paulus sendiri menulis Surat Roma ini ketika Nero menjadi kaisar Romawi (54-68 M). Ia bersikap sangat kejam terhadap orang Kristen. Apa alasan Paulus menyatakan demikian? Pertama, karena keberadaan semua pemerintah ada di dalam kedaulatan Allah (1). Jika pemerintah itu jahat maka Allah sendiri yang akan menumbangkan pada waktunya. Allah saja yang berhak menghakimi semua pemerintah, yang baik maupun jahat. Selain itu, waktu untuk jatuh bangunnya pemerintah bukanlah dari manusia, melainkan dari Allah. Maka enggan untuk takluk pada pemerintah berarti melawan ketetapan Allah (2). Kedua, pemerintah diberikan oleh Allah untuk menjamin keteraturan dan kemakmuran rakyatnya (3-4). Itu berarti, pemerintah menjadi alat Allah untuk memastikan keadilan bagi rakyat. Betapa pun korupnya sebuah pemerintahan, tetap lebih baik daripada tidak ada pemerintah. Oleh sebab itu seharusnya kita terus berdoa agar Allah bekerja melalui pemerintah untuk mewujudkan keadilan dan kebenaran (bdk. 1Tim. 2:1-2). Kita juga wajib membayar pajak kepada pemerintah guna berjalannya operasional pemerintahan (6-7). Perhatikan, Paulus memakai kata "takluk" dalam hal sikap terhadap pemerintah (1). Takluk di sini berarti mengakui otoritas yang memerintah. Kita takluk kepada pemerintah berarti mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun bukan berarti harus taat jika pemerintah sampai memaksa kita untuk menyangkal iman kita kepada Kristus. Bagaimana pun keberadaan pemerintah kita, kita harus mensyukurinya. Kita pun harus berdoa agar pemerintah peka terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi rakyat serta bertanggung jawab atasnya. Kita harus berdoa agar pemerintah terbeban untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |