Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/04/05 |
|
Rabu, 5 April 2023 (Minggu Pra-Paskah 6)
|
|
Tidak seorang pun yang luput dari kesalahan. Setiap manusia pernah melakukannya dan menyesalinya. Tetapi, apakah penyesalan saja cukup untuk menyelesaikan kesalahan? Pengkhianatan yang dilakukan oleh Yudas Iskariot membawa Yesus kepada para pemuka agama. Kerja sama dan kompromi yang dilakukan oleh Yudas Iskariot menjadikan Yesus sebagai terdakwa yang akan dijatuhi hukuman mati (1-2). Ketika Yudas sadar akan akibat perbuatannya, ia sangat menyesal dan mendatangi para imam untuk mengembalikan uang yang telah diterimanya (3). Ia juga mengakui bahwa ia telah berdosa dan mengkhianati orang yang tidak bersalah (4). Betapa sedihnya Yudas ketika ia mengetahui bahwa penyesalannya tidak bisa mengembalikan keadaan. Kata penyesalan dalam teks ini menggunakan kata Yunani metamelomai. Penyesalan yang ditunjukkan oleh Yudas berbeda dengan pertobatan yang menggunakan kata metanoeo. Pertobatan berarti perubahan hati dan tekad untuk meninggalkan dosa. Sedangkan penyesalan hanya berarti perasaan menyesal. Dalam pertobatan, seseorang akan berbalik dari dosanya kepada Allah. Dalam penyesalan, efek sampingnya bisa berubah menjadi destruktif seperti yang dialami oleh Yudas Iskariot (5). Di dalam pertobatan pasti ada penyesalan. Namun, di dalam penyesalan belum tentu ada pertobatan. Dalam hidup ini, kita pasti pernah berbuat kesalahan. Sama seperti Yudas yang mengambil keputusan keliru yang berujung pada penyesalan, demikian juga dengan kita. Namun, ada satu hal yang dapat kita lakukan agar kita tidak terjatuh ke dalam penyesalan semata. Ketika keputusan keliru telah diambil dan membuat kita menyesal, jangan sampai penyesalan membawa kita kepada tindakan yang bersifat menghancurkan diri sendiri (self-destructive). Jika penyesalan hadir di dalam hati kita, apalagi jika penyesalan itu bisa mendatangkan dosa yang makin besar, maka janganlah kita pergi menjauhi Tuhan, tetapi rendahkanlah diri kita dalam pertobatan! [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |