Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/04/06 |
|
Jumat, 6 April 2007
|
|
Judul: Jumat Agung Detik-detik kematian Yesus terus berjalan, makin mendekati waktunya. Dalam kesakitan yang Dia derita, Yesus masih memohon pengampunan dari Bapa-Nya atas orang-orang yang telah ambil bagian dalam penderitaan-Nya ini (34). Siapakah mereka? Selain Pilatus dan Herodes, ada pemimpin-pemimpin Yahudi. Mereka mengolok-olok Yesus karena hanya bisa menyelamatkan orang lain namun tidak bisa menyelamatkan diri sendiri (35). Juga ada para prajurit yang mengolok-olok Yesus sebagai raja orang Yahudi yang tidak bisa menyelamatkan diri dari tangan musuh (36-37). Lalu salah seorang penjahat yang disalib bersama Yesus. Meski berada dalam status terpidana seperti Yesus, penghujatan terucap juga dari bibirnya (39). Namun penjahat kedua terbuka mata hatinya melihat tidak ada kesalahan yang bisa dituduhkan pada Yesus, sementara ia dan temannya memang layak dihukum (40-41). Iman yang terbit di hatinya membuat dia melihat Yesus sebagai Mesias yang akan kembali. Maka dia memohon agar Yesus mengingat dia saat datang sebagai Raja (42). Yesus memenuhi permintaannya (43). Bagai berduka, bumi diliputi kegelapan selama tiga jam (44). Seolah pengorbanan diterima, tabir Bait Suci terbelah dua (45), bagaikan memberi jalan bagi pendosa yang mau bertobat untuk dapat masuk ke hadirat Allah. Yesus lalu menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa (46). Nyata bahwa nyawa-Nya terambil bukan karena manusia menghendaki-nya, tapi Ia sendiri yang merelakannya. Kematian Yesus mengguncang semua orang di tempat itu, termasuk kepala pasukan yang mengawasi proses penyaliban itu (47-48). Di hari Jumat Agung ini, kita harus mengingat bahwa kematian Yesus merupakan titik sentral rencana keselamatan Allah. Sebagai manusia berdosa, kita pun turut ambil bagian sebagai penyebab kematian-Nya. Namun ada kabar baik: Allah yang penuh anugerah akan mengampuni dan memberi hidup baru melalui Anak-Nya, asal kita mau bertobat.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |