Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/04/06 |
|
Minggu, 6 April 2014
|
|
Judul: Sengsara yang dahsyat Mengerikan keadaan Yerusalem dalam Ratapan 4 ini. Hukuman Tuhan yang dijatuhkan paling keras, membuat gambaran megah Yerusalem berubah total. Dulu bagaikan emas, sekarang sekadar tanah (1-2). Keadaan sengsara mereka digambarkan dengan kelaparan yang melanda penduduk Yerusalem. Bahkan orang tua berlaku kejam dan sadis terhadap anak-anaknya (3-4, 10), mereka yang biasa makan makanan mewah, kini mengais sampah untuk memuaskan lapar (5). Para pemimpin yang biasa hidup enak, menjadi kurus kering menanggung derita (7-8). Hukuman Tuhan itu begitu dahsyat mengerikan (11-12).Para nabi dan imamlah yang paling bersalah akan keadaan runyam umat-Nya (13)! Mereka mengumbar darah umat, kini mereka menjadi terbuang, tercemar seperti orang kusta, ditolak di mana pun, termasuk oleh bangsa-bangsa sekeliling (14-16). Umat mencari pertolongan dari bangsa-bangsa lain, namun sia-sia (17), sebaliknya para musuh mengejar dan mengepung mereka (18-19). Berharap kepada pemimpin pun ternyata sia-sia (20). Namun Ratapan 4 ini ditutup dengan pengharapan, bahwa walau saat ini musuh berjaya atas mereka – misalnya Edom – sifatnya sementara. Para musuh akan dihukum Tuhan! Berarti umat Tuhan ada pengharapan diampuni dan dipulihkan. Kalau kita sengsara karena murka Allah atas dosa-dosa kita, bersyukurlah. Hal itu menunjukkan Allah masih bermurah hati, memberikan kesempatan padamu untuk bertobat! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |