Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/04/06 |
|
Kamis, 6 April 2017 (Minggu Sengsara ke-5)
|
|
Ketika Yesus berbicara kepada kesebelas murid-Nya, Yudas, Sang Pengkianat itu datang beserta serombongan prajurit dan penjaga Bait Allah yang berseragam lengkap (47; lih. Yoh. 18:3). Melalui ciumannya, Yudas memberikan tanda kepada para serdadu tersebut siapakah orang harus mereka tangkap (48-49). Sedangkan Yesus menyapa Yudas sebagai "teman" karena dia telah melecehkan relasi murid dan guru (50; bdk. 20:13, 22:12). Ketika Yesus dipegang dan ditangkap (50), salah seorang murid Yesus berusaha membela-Nya. Dengan pedangnya ia memotong telinga hamba Imam Besar (51; lih. Yoh. 18:10-11). Yesus menegur keras murid itu sebab cara yang dipakainya adalah jalan kekerasan dunia untuk menunjukkan kuasanya (52). Apabila Yesus mau, Dia bisa memanggil 12 pasukan (72.000; 1 pasukan Romawi=6000 prajurit) malaikat untuk membantu-Nya (53). Jika Yesus memilih tindakan itu, maka Ia gagal menggenapi apa yang telah dinubuatkan oleh Kitab Suci (54). Lalu Yesus menyindir para prajurit dan penjaga Bait Allah yang hanya berani menangkap Yesus di malam hari, seolah-olah Dia adalah seorang kriminal, dan bukan di Bait Allah saat Ia sedang mengajar (55). Menariknya, Yesus tidak mempermasalahkannya sebab peristiwa itu harus terjadi sesuai dengan nubuat para nabi (56). Yang lebih ironis, para murid Yesus melarikan diri dan meninggalkan guru-Nya. Tiada satu murid pun yang menemani-Nya. Kecenderungan orang yang berkuasa adalah menggunakan kekuasaannya entah untuk maksud baik atau jahat. Teladan yang Yesus tunjukkan adalah Ia tidak menggunakan kuasa Allah untuk membela diri. Ia rela menanggalkan kuasa-Nya (Flp. 2:6-7a) demi menggenapi kehendak Bapa-Nya. Apa pun posisi kita, entah pejabat negara, pemimpin gereja, kepala perusahaan atau keluarga, atau sebagai orangtua, janganlah menyalahgunakan kekuasaan secara semena-mena atau untuk hal yang jahat. Sepatutnya kita menggunakan kekuasaan selaras dengan misi Allah untuk dunia ini. [RH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |