Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/04/07 |
|
Minggu, 7 April 2013
|
|
Judul: Keluhan dan pengharapan Dinamika mazmur ini kuat sekali. Pemazmur mulai dengan keluhan karena penderitaan yang berat, yang dirasakannya sebagai akibat kemarahan Tuhan atas dirinya (2-12). Dilanjutkan dengan keyakinan dan pengharapan bahwa Tuhan akan bangkit mengasihi Sion bahkan membangunnya kembali sebagai tempat nama-Nya disembah dan dimashyurkan (13-23). Lalu ia tenggelam kembali ke dalam rasa putus asa dan permohonannya tambah mendesak (24-25). Akhirnya pemazmur menutup keluhannya itu dengan pernyataan keyakinan bahwa Tuhan tidak berubah dalam kasih setia-Nya! Pemazmur tidak menyebut penyebab penderitaan, apakah karena dosa, penyakit, atau tekanan musuh. Ia hanya tahu sedang menderita dan Tuhan membiarkannya menderita (11). Para musuhnya pun mengejek dan mencela dia (9). Namun, pemazmur tidak sampai menghujat Tuhan. Ia membangun pengharapannya pada kasih setia Tuhan. Penyebutan Sion beberapa kali (14, 17, 22) mengindikasikan pemazmur bergumul mewakili umat Israel. Mereka menderita karena berdosa. Sekali lagi karena kasih setia Tuhan, Israel tetap memiliki pengharapan.Penghukuman Tuhan bukan untuk membinasakan mereka, melainkan untuk memurnikan dan memulihkan mereka. Tidak salah bila kita introspeksi tatkala sedang menderita. Kalau hal itu disebabkan oleh dosa, kita harus segera bertobat! Seperti pemazmur, kita harus yakin bahwa Allah mengasihi kita. Tujuan Allah mengizinkan penderitaan melanda hidup kita adalah agar kita dekat kepada Dia, meminta pengampunan-Nya, lalu berharap lagi kepada kasih setia-Nya. Tuhan tidak berubah kasih dan setia-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |