Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/04/08 |
|
Selasa, 8 April 2008
|
|
Judul: Tuhan mengajar Abram beriman Karena takut dibunuh, Abram meminta Sarai mengatakan separuh kebenaran dengan mengaku diri sebagai adiknya. Memang Sarai masih famili dengannya (Kej. 20:12), tetapi Sarai juga isterinya. Mungkin Abram berpikir bahwa dengan cara yang ditempuhnya ini, janji Tuhan (Kej. 12:2) akan tergenapi? Mungkin Abram berpikir bahwa untuk menjadi bangsa besar, masyhur, dan menjadi berkat untuk bangsa lainnya adalah melalui kompromi dengan Mesir dan memberikan Sarai sebagai isteri Firaun? Fokus iman Abram rupanya telah bergeser! Di tengah kendala yang dia hadapi, sumber selamat dan hidupnya bukan lagi pada Tuhan, tetapi pada Sarai! (ayat 13). Keputusan Abram untuk berbohong mengindikasikan iman yang bimbang terhadap pemeliharaan dan perlindungan Tuhan. Namun Tuhan setia. Ia mengajar Abram untuk tidak menggeser fokus keselamatan dan kehidupannya pada Sarai. Hidup beriman harus senantiasa diisi oleh ketaatan dan pengharapan yang berpusat kepada Tuhan. Kita percaya bahwa ada bagian Tuhan dan ada bagian kita dalam perjalanan pemenuhan janji Tuhan dalam hidup ini. Tuhan memelihara, melindungi, dan menuntun kita menurut rencana-Nya yang baik bagi kehidupan anak-anak yang Dia kasihi. Bagian kita adalah percaya, taat, dan berharap akan pemeliharaan dan perlindungan-Nya, walau menghadapi kesulitan. Pada saat menemui tantangan dalam hidup beriman, jangan biarkan ketakutan dan dusta mengaburkan iman sejati kepada Tuhan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |