Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/04/09 |
|
Rabu, 9 April 2008
|
|
Judul: Bagaimana jika ...? Ketakutan Abram cukup beralasan. Menurut tradisi waktu itu, jika Abram mati tanpa anak laki-laki, maka hambanya yang tertua akan jadi pewarisnya. Meskipun Abram mengasihi hambanya, ia menginginkan anaknya sendirilah yang meneruskan garis keluarganya. Di tengah kekhawatiran itu, Tuhan bertindak. Tuhan menolong dan menguatkan. Tuhan berjanji melindungi Abram dan memberikan upah yang sangat besar kepadanya (ayat 1). Tuhan memang tidak menjanjikan kekayaan dan ketenaran. Ia menjanjikan apa yang menjadi jawaban dari kekhawatiran Abram, yaitu: keturunan sebanyak bintang di langit (ayat 5) dan pasir di laut (Kej. 22:17). Bukan hanya menjanjikan, Tuhan juga meneguhkan janji tersebut lewat upacara yang serius (ayat 9-21). Mendengar janji Tuhan, "Bagaimana jika..."-nya Abram berubah menjadi "Aku percaya Tuhan!" (ayat 6). Walau Abram menunjukkan imannya melalui tindakan, ternyata imannyalah yang membuat Abram benar di hadapan Tuhan (Lih. Rm. 4:1-5). Kita dapat memiliki hubungan yang benar dengan Allah dengan percaya kepada Dia. Tindakan lahiriah kita, dengan hadir di gereja, berdoa, berbuat baik, dsb. bukan dengan sendirinya membuat kita benar di hadapan Allah. Hubungan yang benar dengan Allah selalu dilandasi oleh iman. Iman adalah keyakinan terdalam bahwa Allah adalah Ia yang telah berkata-kata, dan akan melakukan apa yang telah Ia katakan. Tindakan-tindakan baik dan benar yang dilakukan akan mengikuti keyakinan iman kita sebagai hasil sampingan saja. Jika ada pertanyaan-pertanyaan "Bagaimana jika...?" dalam hidup kita dan mengakibatkan ketakutan-ketakutan yang menurut kita beralasan dan mengkhawatirkan, serahkanlah hidup kita kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak (Mzm. 37:5).
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |