Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/04/09 |
|
Jumat, 9 April 2010
|
|
Judul: Tak dapat dipisahkan Paulus tidak menolak fakta bahwa orang Kristen juga menghadapi musuh dan masalah (bdk. Mzm. 44:23). Namun orang percaya harus tahu bahwa pencobaan dan penderitaan bukan merupakan tanda bahwa Allah mengalihkan kasih-Nya. Karena itu Paulus mengemukakan fakta lain yang jauh lebih penting, yaitu Allah berada di pihak orang percaya (ayat 31)! Maka tidak ada satu pihak pun yang dapat mengalahkan atau menggugat orang-orang pilihan Allah di hadapan Allah (ayat 33). Lalu jika Allah yang menjadi jaminan kita, mengapa kita harus takut? Allah berada di pihak kita! Siapakah yang dapat melawan kita jika Allah yang Maha Kuasa itu ada di pihak kita? Kita pun harus mengingat bahwa salib telah mendemonstrasikan anugerah Allah yang begitu besar bagi manusia. Jadi jika Allah telah bersedia mengaruniakan Anak-Nya yang terkasih, tentu tidaklah mengherankan bila Ia tidak akan menahan segala sesuatu untuk kebaikan umat-Nya. Karya Allah melalui Anak-Nya itu seharusnya meyakinkan kita bahwa tak ada seorang pun yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. Sehingga walaupun kita mengalami penderitaan, kita harus memandang hal itu sebagai konsekuensi dari identifikasi kita dengan Kristus (bdk. 1Ptr. 2:21-25, 4:14-19). Iman kita pun memang harus mengalami ujian agar bertumbuh. Maka jangan lagi dikuasai ketakutan atau keraguan karena Tuhan kita, Yesus Kristus, telah menjadi Pengantara kita. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya. kita harus meyakini bahwa salib Kristus merupakan jaminan bagi kemenangan iman kita dalam situasi apa pun yang kita hadapi. Bersukacitalah karena hal ini.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |