Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/04/09 |
|
Sabtu, 9 April 2011
|
|
Judul: Bertekun, setia, taat Maka hasrat yang dimunculkan Iblis di dalam diri Yudas Iskariot, memberi celah kepada para pemimpin agama untuk melaksanakan niatnya. Seolah minyak tanah yang disiramkan ke bara, dua pihak dengan satu hasrat berpadu, bekerja sama, berkolusi, berkolaborasi. Hasrat yang ditunggangi Iblis tentu saja akan menghasilkan tindakan-tindakan yang jahat. Tak heranlah bila kesepakatan itu akhirnya menghasilkan konklusi bahwa Yudas akan menyerahkan Yesus kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat (4-5). Terlepaskah Yudas dari tanggung jawab atas kesalahannya, karena alasan bahwa pembunuhan itu didalangi Iblis? Jelas tidak. Keterangan ini ingin memperlihatkan bahwa Iblislah musuh Tuhan yang sesungguhnya. Juga betapa destruktifnya seseorang bila ia memberikan kesempatan kepada si Iblis untuk mengambil tempat dalam hidupnya. Yudas Iskariot pernah mengikut Yesus. Kala itu ia bersedia meninggalkan segalanya demi Kristus. Sama seperti murid-murid Yesus yang lain, dia telah mendengarkan pengajaran Yesus dan melihat kuasa-Nya melalui mukjizat yang Dia lakukan. Maka sebenarnya tidak ada alasan untuk kemudian berbalik melawan Yesus, hingga namanya diingat sepanjang sejarah kekristenan sebagai pengkhianat. Mungkin saja cinta uang menjadi alasannya (5-6).Tragis bukan? Ini peringatan keras bagi kita. Jangan sia-siakan perjalanan panjang yang telah kita lalui bersama Yesus. Bertekunlah dalam kesetiaan dan ketaatan kita sebab besar upah yang menanti kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |