Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/04/12 |
|
Selasa, 12 April 2022 (Minggu Pra-Paskah 6)
|
|
Ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa kekuatan yang paling besar dan berbahaya adalah harapan. Itu sebabnya, bila seseorang sudah tak punya pengharapan, maka dia sejatinya sudah mati. Herodes, yang dalam bacaan kita hari ini dikatakan sangat ingin bertemu dengan Yesus, adalah contoh dari orang yang punya harapan sangat besar (8). Ia sangat ingin tahu orang seperti apakah Yesus. Itu sebabnya, ia sangat girang ketika akhirnya ia dapat bertemu dengan Yesus. Herodes mengira bahwa dengan bertemu Yesus, maka seluruh harapannya untuk dapat melihat tanda-tanda ajaib akan terwujud. Ternyata harapan Herodes seperti orang yang bertepuk sebelah tangan, menyakitkan. Yesus sama sekali tak memenuhi keinginan Herodes. Bahkan semua pertanyaan Herodes tak ada satu pun yang dijawab (9). Mengapa Yesus tak mau menjawab semua pertanyaan Herodes? Mengapa Yesus tak mau membuat satu saja tanda di hadapan Herodes? Alih-alih menjawab pertanyaan Herodes, Yesus memilih untuk diam, bahkan ketika Herodes mengolok-olok-Nya. Herodes betul-betul bertepuk sebelah tangan. Semua harapannya kandas. Dalam kehidupan, harapan sangat penting. Orang harus punya harapan. Pada saat yang sama, orang harus waspada dengan harapannya. Di satu sisi, harapan yang berlebihan dapat menghancurkan diri bila tak terwujud. Di sisi lain, bila tak ada harapan, orang tak punya kekuatan untuk perjuangan dalam hidup. Berharap pada Tuhan adalah pilihan terbaik. Akan tetapi, kita harus bersedia untuk ikut dalam rencana Tuhan, bukan sebaliknya. Herodes berusaha untuk mengatur Yesus. Ia mungkin merasa berhak mengatur Yesus dengan kuasanya. Ia tidak tahu bahwa kuasa Yesus jauh lebih besar. Mengatur Tuhan dengan harapan yang kita miliki hanya akan membuat kita bertepuk sebelah tangan. Sebaliknya, berharap kepada Tuhan dan berserah untuk berada dalam aturan dan tuntunan-Nya sesuai kehendak-Nya akan mendatangkan kebaikan dan berkat dalam hidup kita. [JCP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |