Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/04/13 |
|
Minggu, 13 April 2008
|
|
Judul: Allah berkunjung Sesuai dengan kebiasaan menghormati tamu, Abraham bersemangat sekali menunjukkan keramahan kepada tiga tamu terhormat (ayat 9-10) yang berkunjung ke kemahnya pada suatu siang yang terik (ayat 1-8). Pada saat yang sama, hal ini terjadi karena kepekaannya akan kunjungan Ilahi. Abraham adalah sosok yang sesuai dengan pujian Yesus di Matius 25:34-36, 40. Oleh sebab itu, memenuhi kebutuhan makan dan tempat tinggal bagi orang yang membutuhkan memang telah dan selalu menjadi jalan yang praktis dan sederhana dalam mengasihi dan menaati Allah. Ibrani 13:2 menyatakan bahwa kita, seperti Abraham, mungkin secara tidak langsung sedang menjamu malaikat Allah. Akibat kepekaan tersebut Abraham menerima peneguhan atas janji Allah kepadanya melalui pertanyaan: Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan (ayat 14)? Dalam pergumulan sehari-hari hidup kita, kita sering menanyakan apakah Allah sanggup menolong aku keluar dari masalah ini atau itu? Mampukah Allah mengangkat kecanduan dosa ini atau itu yang telah menjeratku sekian lama? Jangan biarkan pertanyaan ini membuat kita meragukan Dia. Sebaliknya, dengan memelihara kepekaan bahwa Allah mengunjungi kita lewat kehidupan sehari-hari, kita akan diteguhkan kembali bahwa sesungguhnya Dia peduli dan sanggup menolong kita sesuai kuat kuasa-Nya
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |