Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/04/15 |
|
Jumat, 15 April 2016
|
|
Tidak semua rasa takut itu salah. Ada ketakutan yang benar yang harus dipertahankan untuk menjalani kehidupan ini. Musa mengingatkan bagaimana dia menjadi mediator antara bangsa Israel dan TUHAN. Ketika itu, bangsa Israel ketakutan saat mendengar suara TUHAN Allah dari tengah-tengah gelap gulita di atas gunung. Gunung itu terlihat menyala dengan api yang besar. (23-24) Orang Israel tidak berani langsung mendekati gunung itu sebab mereka takut mati karena kedahsyatan TUHAN (25-26). Karena itu, mereka meminta Musa mendekat dan mendengarkan mereka serta berjanji akan melakukan apa yang disampaikannya (27). Dalam pandangan TUHAN, hal ini baik. Ketakutan seperti itu benar karena mereka menyadari kebesaran dan keagungan TUHAN sehingga mereka tidak berani melalaikan perintah-Nya (28-29). Dengan ketakutan yang ada kepada TUHAN, mereka melakukan segala perintah-Nya dengan setia. Mereka tidak punya kesempatan untuk menyimpang. Hal ini untuk kebaikan mereka dalam menikmati kehidupan di negeri Perjanjian (30-33). Tetapi Musa harus tetap berdiri bersama TUHAN agar dapat mendengar firman-Nya dan menyampaikan kepada umat untuk kehidupan mereka di masa ke depan (31). TUHAN ingin umat bukan hanya gentar kepada-Nya, tetapi memiliki rasa takut yang benar kepada-Nya. Dengan demikian, mereka akan melakukan segala perintahNya. Di sini terlihat otoritas dari TUHAN yang menyertainya dan persetujuan dari umat yang memilih. Hal yang penting perlu diperhatikan adalah posisi Musa bersama Allah. Status Musa di hadapan Allah adalah wakil Allah. Karena itu, setiap ucapan Musa patut didengar dan dipatuhi bangsa Israel. Banyak hamba Tuhan tidak lagi berada dalam persekutuan dengan TUHAN sehingga mereka tidak dapat menyampaikan Firman Tuhan yang benar kepada umat-Nya. Hal ini yang membuat umat tidak lagi memiliki rasa takut yang benar kepada TUHAN. Renungkan: Miliki rasa takut yang benar kepada TUHAN, taat perintah-Nya, dan terus berada dalam hubungan yang intim dengan TUHAN. [TNT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |