Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/04/15 |
|
Sabtu, 15 April 2017 (Minggu Sengsara ke-6)
|
|
Ada sebuah pepatah mengatakan: "Habis manis sepah dibuang." Maksudnya, sesudah tidak berguna lagi lalu dibuang atau tidak dipedulikan lagi. Tetapi tidak demikian yang terjadi dalam bacaan Santapan Harian hari ini. Setelah Yesus mati di kayu salib, ada seorang murid Yesus menghadap Pilatus. Tujuannya adalah meminta izin Pilatus untuk menurunkan tubuh Yesus dan memberikan pemakamam yang manusiawi (58). Menariknya, orang ini bukan termasuk dari keduabelas murid Yesus. Dia adalah Yusuf, seorang yang kaya dari Arimatea (57). Menurut catatan Markus, Yusuf merupakan anggota Majelis Besar Sanhedrin Yahudi. Ia termasuk orang terkemuka di kalangan Yahudi (Mrk. 15:43). Namun, ia tidak seperti para anggota Sanhedrin lainnya yang membenci Yesus. Yusuf justru menjadi salah seorang yang menantikan kedatangan Mesias dan Kerajaan Allah terwujud di bumi (Mrk. 15:43). Setelah mendapat izin dari Pilatus, Yusuf mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk penguburan Yesus (59-60). Proses penguburan itu disaksikan oleh Maria Magdalena dan Maria lainnya (61). Terlihat jelas bahwa kematian Yesus tidak menghalangi Yusuf untuk memberikan yang terbaik bagi guru-Nya. Meski harapan Yusuf akan kedatangan Mesias dan Kerajaan Allah mungkin pupus dengan kematian Yesus, namun kesetiaannya sebagai murid Yesus tidak berubah. Tak sedikit orang Kristen memperlakukan Allah seperti pepatah di atas. Ketika kita dalam kesulitan dan tidak menemukan solusi, barulah kita mencari Allah. Tetapi, jika Allah tidak memenuhi keinginan kita, maka tanpa hormat dan sungkan kita marah serta menyalahkan Allah secara membabi buta. Lebih parah dari itu, kita melakukan aksi mogok rohani. Misalnya, dengan sengaja absen mengikuti kegiatan gerejawi, undur dari doa, iman, saat teduh, dan lain sebagainya. Hiduplah dengan komitmen yang tinggi bagi Tuhan, walau situasi hidup yang kita alami tidak sesuai dengan apa yang diharapkan! Hendaknya kita tetap setia kepada-Nya dan menaati-Nya. [MFS] Baca Gali Alkitab 7 Pasca kematian Yesus mengundang kekhawatiran para rohaniwan Yahudi. Mereka mencoba mengantisipasi pernyataan Yesus bahwa Ia akan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga. Mereka memerintahkan pengawalan ketat atas kubur Yesus agar para murid-Nya tidak mencuri mayat Yesus sehingga ucapan-Nya menjadi kenyataan. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa: Bersyukur kepada Allah karena kebangkitan Kristus membuat hidup kekal menjadi nyata.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |