Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/04/16 |
|
Senin, 16 April 2012
|
|
Judul: Tidak ada alasan! Isu ini dijawab Paulus dalam perikop hari ini. Jika sebelumnya dikatakan "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain" (24), di sini Paulus berargumen: memang Allah pertama-tama menyatakan diri-Nya kepada orang Yahudi, tetapi jika (dan memang pada kenyataannya) ada sebagian dari orang Yahudi yang tidak setia kepada Allah, bisakah ketidaksetiaan orang Yahudi itu dijadikan alasan bagi kita untuk mempertanyakan kesetiaan Allah? Jika ada sebagian orang Kristen yang tidak hidup layaknya orang Kristen, tidak sepadan dengan berita Injil, dapatkah itu kita jadikan alasan untuk mempertanyakan kebenaran Injil dan kesetiaan Allah? Argumen seperti itu tak masuk akal, tetapi ada saja orang yang mengelak dari keputusan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamatnya karena alasan itu. Ada saja orang yang mundur dari pelayanan dan imannya karena alasan demikian. Justru di tengah ketidaksetiaan dan ketidakbenaran manusia kesetiaan dan kebenaran Allah menjadi semakin kontras dan tak terbantahkan: tidak mungkin mengharapkan manusia datang kepada Allah; sebaliknya, Dia datang dan merangkul manusia agar mereka diselamatkan. Orang yang kecewa terhadap orang Kristen dan memakai alasan itu untuk mundur dari iman mengerdilkan Allah dan mempertaruhkan keselamatan mereka. Orang Kristen yang sengaja bermain-main dengan kesetiaan Allah dan menggampangkan anugerah-Nya, perlu bertanya: "Sungguhkah saya sudah selamat? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |