Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/04/16 |
|
Kamis, 16 April 2015
|
|
Judul: Menyadari pimpinan Tuhan Mengapa ada perintah kembali untuk merayakan Paskah? Perintah untuk merayakan Paskah ini ternyata diberikan satu bulan mendahului sensus (9:1; bdk. 1:1). Paskah dirayakan untuk mengingat karya penebusan Allah atas umat-Nya dari perbudakan Mesir. Melalui merayakan Paskah, umat didorong dan bersemangat untuk segera berangkat menuju tanah perjanjian. Dengan demikian janji Allah melalui nenek moyang mereka, Abraham tergenapi tuntas. Dengan merayakan Paskah umat diingatkan bahwa karya pembebasan dari Mesir bukan karya mereka, melainkan Allah. Demikian juga, perjalanan menuju tanah perjanjian, serta nantinya penaklukan dan pendudukan tanah perjanjian, merupakan karya anugerah Allah untuk mereka. Oleh sebab itu, persiapan akhir sebelum berangkat ialah kembali menyadari bahwa inisiatif ada di tangan Allah, bukan keinginan manusia. Tiang awan dan tiang api, yang pernah menuntun mereka dalam perjalanan keluar dari Mesir menuju Sinai, kini kembali hadir untuk menuntun mereka maju terus ke tanah perjanjian. Alangkah indahnya kalau dalam setiap langkah hidup kita, kita belajar bergantung kepada-Nya, bukan pada pengetahuan dan pengalaman kita. Seperti umat Israel menatap tiang awan dan tiang api untuk melanjutkan perjalanan atau berkemah, kita merenungkan firman Tuhan setiap hari sebagai petunjuk dalam melanjutkan perjalanan iman kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |