Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/04/16 |
|
Minggu, 16 April 2023 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)
|
|
Kata-kata Nabi Yeremia belum habis untuk melukiskan penderitaan bangsa Yehuda. Kali ini ia mengarahkan pandangan ke balik panggung sejarah untuk melihat bahwa yang mengatur itu semua adalah Allah. Hampir semua kalimat dari ayat 2 hingga ayat 16 memiliki kata Allah ("Ia") sebagai subjeknya. Ialah yang memerintahkan pengepungan atas Yerusalem sehingga kota itu terjebak dalam kegelapan dan kelaparan (2-6). Tak ada jalan keluar sebab musuh berjaga di luar; tak ada seorang pun yang sanggup melepaskan diri. Bahkan, Tuhan sendiri menutup telinga terhadap doa mereka (7-9). Akibatnya, umat Tuhan menjadi olok-olok dunia, sementara mereka sendiri menderita dalam kepahitan dan kesengsaraan (14-17). Seperti anak bungsu yang mengenang kebaikan bapanya saat ia jatuh miskin (Luk. 15:11-24), di dalam penderitaan dan kesepian bangsa Yehuda, Yeremia hendak mengenang kebaikan Tuhan (22-24). Kasih setia-Nya tak berkesudahan. Kenangan itu membangkitkan harapan untuk kembali kepada Tuhan. Kadang kita baru belajar menghargai sesuatu setelah kita mengalami kehilangan. Hal itu memang memalukan, tetapi begitulah kenyataannya. Tentu, situasinya tidak selamanya selalu demikian. Kita tidak harus menunggu sampai ditimpa masalah untuk mengingat kebaikan Tuhan. Sesungguhnya, mengingat adalah pekerjaan yang mudah dilakukan-kapan pun dan di mana pun. Sesering kita mengingat kebaikan Tuhan, sesering itu pula kita dapat menaikkan syukur kepada-Nya: "Terima kasih atas kasih setia-Mu, Tuhan." Bacaan hari ini menantang kita untuk selalu mengingat kebaikan Tuhan. Kenangan akan kasih-Nya mungkin tidak langsung membersihkan kita dari dosa, tetapi dapat menghindarkan kita dari kesombongan atau kebiasaan mengasihani diri sendiri. Dapatkah Anda mengingat lima saja kebaikan Tuhan pada hari ini? Bagaimana kalau sepuluh, dua puluh, tiga puluh, dan seterusnya? Marilah kita menjadi umat yang terbiasa mengingat kebaikan Tuhan. [PHM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |