Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/04/17 |
|
Kamis, 17 April 2014
|
|
Judul: Mengurbankan diri karena kasih Selain derita fisik, Yesus juga harus mengalami penghinaan yang dahsyat. Ia dipermalukan di atas kayu salib, pakaian dan jubah-Nya dibagi-bagi dan diundi orang. Namun Ia rela mengalami berbagai penderitaan dan penghinaan itu, agar kita mendapatkan kemuliaan sebagai anak-anak Allah. Hal ini menggenapi isi Kitab Suci (24; Mzm. 22:19), sehingga membuktikan bahwa firman Tuhan selalu benar, dapat dipercaya, dan akan digenapi pada waktunya. Dalam semua penderitaan yang dialami, kita melihat Yesus masih menunjukkan perhatian-Nya dengan menyerahkan tanggung jawab untuk merawat Maria, ibu-Nya, kepada murid yang Dia kasihi dan menjadikan murid yang dikasihi-Nya sebagai anak angkat ibu-Nya agar mereka dapat saling mengasihi dan memperhatikan. Kasih memang selalu menjadi perhatian Yesus agar dialami dan dijadikan sebagai dasar bertindak oleh murid-murid-Nya. Kasih menggerakkan Bapa untuk mengutus Kristus, Anak-Nya, datang ke dalam dunia untuk menebus manusia dari dosa. Kasih pula yang membuat Yesus rela mengurbankan diri-Nya untuk mati disalib ganti manusia yang berdosa. Menyadari kasih Tuhan yang begitu besar itu, mari kita bertanya kepada diri kita sendiri: "Sudah seberapa besarkah kasih kita kepada-Nya?" Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |