Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/04/18 |
|
Selasa, 18 April 2006
|
|
Judul: Diutus untuk bersaksi Malam pada hari kebangkitan-Nya, Yesus tiba-tiba hadir di tengah-tengah para murid untuk mengutus mereka supaya mereka menyatakan keselamatan bagi umat manusia (ayat 21-23). Bagaimana mungkin, murid-murid Yesus yang baru saja melarikan diri ketika Ia ditangkap dan dibunuh, dan yang sekarang sedang ketakutan terhadap orang-orang Yahudi sehingga mereka harus mengunci pintu rapatrapat, bisa menjadi wakil Yesus menyatakan pengampunan dosa bagi manusia (ayat 19)? Jawabannya ada pada kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka yang menerobos segala keterbatasan. Ia hadir bukan untuk menegur sikap pengecut mereka yang melarikan diri dan meninggalkan-Nya saat Ia di salib. Yesus hadir untuk menyatakan damai sejahtera bagi mereka (ayat 19b, 21a). Damai sejahtera itu bukan didasarkan pada kondisi iman para murid melainkan pada kehadiran Yesus yang sudah bangkit. Kehadiran Yesus membuktikan bahwa misi yang mereka emban bukan suatu misi mustahil karena di balik pengutusan itu, Roh Kudus akan berperan aktif. Apa artinya Yesus menghembusi mereka Roh Kudus? Kata menghembusi sama dengan kata yang dipakai Kejadian 2:7, ketika Tuhan Allah "menghembuskan" nafas hidup kepada debu tanah yang dibentuk-Nya menjadi manusia pertama. Artinya, oleh Roh Kudus para murid menjadi lahir baru (band. Yoh. 3:5). Pada hari Pentakosta, apa yang Yesus telah berikan dalam ruang tertutup itu akan dinyatakan secara terbuka kepada orang banyak. Hal itu sekaligus menandakan era Roh Kudus yang memulai misi para murid Yesus dan gereja. Yesus yang bangkit telah mengutus para murid-Nya untuk menjadi saksi-saksi-Nya. Dengan kuat kuasa Roh Kudus, gereja sepanjang zaman dan segala tempat akan melanjutkan misi penyelamatan ini. Hari ini, tugas penginjilan ini diletakkan di pundak kita. Maukah kita menjadi saksi-saksi-Nya? Responsku: _________________________________________________
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |