Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/04/18 |
|
Jumat, 18 April 2008
|
|
Judul: Berjuang melawan dosa Kisah hakim Otniel merupakan kisah pertama sekaligus semacam pola bagaimana Tuhan bertindak atas umat-Nya yang bebal. Ada dua hal yang bisa kita pelajari melalui pola ini. Yang pertama, jerat dosa sungguh dahsyat. Berulang kali Israel jatuh ke dalam dosa \'melakukan apa yang jahat di mata Tuhan\' (ayat 6; lih. 3:12, 4:1, 6:1, dst.). Tidak ada seorang pun yang bisa bermain-main dengan dosa lalu luput dari konsekuensinya. Karena bermain-main dengan sesembahan bangsa lain (ayat 5-6), Tuhan mengizinkan mereka mengalami penjajahan bangsa lain. Penjajahan itu bukan hanya secara fisik tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya. Inilah hakikat perbudakan dosa! Kedua, belas kasih dan kemurahan Tuhan selalu lebih dahsyat daripada kuasa jerat dosa (ayat 9-11). Tuhan mendengar seruan umat yang tertindas, padahal itu adalah akibat ulah mereka sendiri. Tuhan membangkitkan seorang penyelamat yang diurapi Roh-Nya untuk membebaskan mereka dari penindasan musuh. Sepanjang penyelamat itu hidup dan memimpin mereka, mereka pun aman dari tekanan musuh mereka. Syukur kepada Allah. Kuasa dahsyat dosa telah tuntas dihancurkan oleh pengurbanan Kristus di salib. Umat Tuhan masa kini tidak perlu jatuh bangun seperti umat Israel. Roh Tuhan bukan hanya diberikan kepada pemimpin umat, melainkan kepada setiap orang percaya. Tidak ada alasan untuk kalah dan menyerah terhadap godaan dosa. Bangkit, lawan musuh Anda, bukan dengan kekuatan sendiri melainkan dengan kuat kuasa Kristus yang ada di dalam Anda!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |