Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/04/18 |
|
Rabu, 18 April 2012
|
|
Judul: Keselamatan hanya oleh anugerah Apa implikasinya bagi manusia? Selain tersedianya jalan keselamatan yang bisa diakses sehingga kita terbebas dari roda marmut keberdosaan kita, kita juga harus menghadapi kesetaraan kita di hadapan Allah. Mungkin terdengar indah dan menyenangkan, tetapi ada saja orang yang menyenangi aturan-aturan lama yang walaupun tidak bisa dipenuhi, tetapi setidaknya ia bisa memenuhinya lebih baik daripada orang lain; mereka senang sebab sistem yang lama bisa mereka gunakan untuk memperoleh kehormatan, walaupun semu sebab tidak bisa menyelamatkan mereka. Menerima keselamatan melalui iman berarti mengakui kegagalan hidup agama kita dan menerima ketakbergunaan usaha kita memenuhi hukum Allah. Apakah itu berarti kita tinggalkan semua usaha menjalankan hukum itu? Sama sekali tidak! Menerima keselamatan tidak berarti meninggalkan hukum, tetapi sekarang kita bisa menjalankan hukum itu tidak dengan beban berat, tetapi dengan hati riang, sebab kita tahu bahwa ketika kita menjalankan hukum itu kita tengah melakukan sesuatu yang menyenangkan hati Allah yang sudah memberikan keselamatan kepada kita. Bukankah itu suatu wujud rasa syukur yang sangat berharga dan indah? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |