Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/04/18 |
|
Jumat, 18 April 2014
|
|
Judul: Dia mati sesuai kitab suci Semalam suntuk menjalani serangkaian proses pengadilan, disiksa dan tergantung di kayu salib dengan darah yang bercucuran, tentu membuat Yesus sangat lelah dan haus (lih. Mzm 22:16, 69:22). Dalam Matius 27:34 dikatakan bahwa Dia menolak minum anggur bercampur empedu, tetapi di sini Dia mau meminum anggur asam. Meski kehausan dan harus minum anggur asam, Yesus tetap menunjukkan kekayaan kasih dan anugerah Allah kepada orang berdosa. Ia rela menanggung murka Allah demi keselamatan manusia. Namun, Ia menang dan secara sempurna dapat menyelesaikan misi dari Bapa (30). Yesus akhirnya menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Bapa. Nyata bahwa Yesus mati bukan karena tangan manusia. Ia mati karena tunduk pada kehendak Allah yang menginginkan Dia menggantikan manusia menjadi kurban penebus dosa. Maka kematian Yesus pun sesuai dengan apa yang tertulis dalam PL (36; bdk. Kel 12:46; Bil 9:12; Mzm 34:21), yaitu tak satu pun kaki-Nya yang dipatahkan untuk mempercepat kematian-Nya. Darah bercampur air yang keluar dari lambung-Nya menandakan bahwa Dia sungguh-sungguh menderita lahir dan batin , serta benar-benar mati sebagai manusia sejati demi menyelamatkan manusia. Ini juga menggenapi nubuat lain bahwa: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam" (Za. 12:10; Why 1:7). Bila Yesus mau menanggung penderitaan fisik yang sangat menyakitkan itu, adakah kita hanya mau enak-enakan saja dalam mengikut Dia, hanya mau sukacita, hanya mau terima berkat? Ingatlah, bahwa mengikut Yesus berarti juga menapaki jalan salib, jalan penderitaan karena iman kita. Maka menderita karena Yesus harus membuat kita maju dalam iman, dan bukannya mundur. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |