Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/04/19 |
|
Kamis, 19 April 2007
|
|
Judul: Tunduk pada kehendak Allah Sebagian besar janji Allah yang diberikan kepada umat-Nya memiliki syarat untuk penggenapannya. Baik syarat percaya dan taat, maupun tindakan iman yang menyambut janji tersebut. Janji ancaman berupa penghukuman pun bersyarat. Kalau umat bertobat dan menyesali dosa-dosa mereka, hukuman bisa dibatalkan, atau paling tidak diperlunak. Ini sebenarnya yang disampaikan Yeremia kepada Zedekia atas nama Allah, pada perikop ini. Sebenarnya pemberitahuan akan hukuman yang akan datang menimpa Yehuda dan pemerintahan Zedekia sudah pernah dikumandangkan di Yer. 21:1-10. Hukuman yang sangat keras karena memakai kekuatan militer yang sangar dan kejam itu, akan memporakporandakan Yerusalem bahkan membumihanguskan kota tersebut. Raja Zedekia akan ditawan dan dipaksa menatap sang raja adikuasa Nebukadnezar sebelum digiring sebagai pesakitan ke Babel. Namun Tuhan masih berbelas kasih pada Zedekia dengan menjanjikan bahwa di akhir hidupnya, Zedekia akan tetap beroleh kehormatan sebagai seorang mantan raja yang kalah perang, bukan sebagai penjahat perang (4-5; band. 21:8-10). Tentu dibalik janji Tuhan ini ada syarat yang harus ditaati Zedekia, yaitu ia harus menyerah kepada keputusan Tuhan dan tidak mencoba mencari jalan keluar sendiri. Sangat mungkin Zedekia tergoda untuk mencari pertolongan dari Mesir karena saat itu kekuatan Mesir masih bisa menandingi Babel. Akan terbukti kelak apakah Zedekia mau tunduk pada pengaturan Tuhan atau mengandalkan yang lain. Di dalam Kristus, janji-janji Allah "ya" dan "amin." Baik janji untuk memberkati kita dalam kelimpahan, maupun janji pemulihan bagi kita yang jatuh namun bertobat lagi. Namun, untuk menikmati segenap janji tersebut kita harus juga menaati firman-Nya secara mutlak. Renungkan: Tuhan berdaulat menolong dan memberkati kita dengan limpahnya, tetapi Ia menuntut kesetiaan dan kepercayaan penuh kita pada-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |